RANCAH POST – Sebagaimana biasa, Suri (41), wanita yang bekerja sebagai cleaning service di Fakultas Bahasa Unhas mengerjakan tugasnya.
Kala itu, Suri hendak masuk ke dalam toilet dan membersihkannya. Namun tiba-tiba, Suri mendengar tangisan bayi di dalam kamar mandi itu.
Suri kemudian mencari sumber suara tangisan bayi. Namun yang dicarinya tak kunjung ditemukan hingga akhirnya Suri membuka penutup bak air closet dan mendapati adanya bayi yang masih berlumuran darah dan terlilit tali ari-ari.
Suri kemudian bergegas menyelamatkan bayi malang tersebut dengan mengangkatnya dari dalam bak closet.
Setelah menghubungi pihak kampus, bayi langsung dievakuasi ke RS Pendidikan Unhas dan dirawat di ruang IGD.
Belakangan diketahui bayi tersebut merupakan anak dari seorang peserta SBMPTN melahirkan di toilet berinisial IRF.
IRF (18), peserta SBMPTN melahirkan di Unhas, Selasa (8/5/2018), merupakan warga yang beralamat di Jalan Jipang Kabupaten Enrekang.
Dikatakan Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas Ishaq Rahman, peserta SBMPTN melahirkan di tolilet Unhas merupakan peserta ujian campuran untuk tiga jurusan.
“Bayinya masih hidup, keduanya dirawat di RS Unhas,” ujar Ishaq.
Sebelum peserta SBMPTN melahirkan, ia mengeluh sakit perut dan meminta izin untuk pergi ke toilet. Bahkan IRF sempat 3 kali bolak-balik ke toilet dengan ditunggui seorang pengawas di depan pintu.
“Kalau ada peserta yang sakit, sebagaimana SOP, kita sediakan tim medis. Sekitar 1 jam tim medis menunggu di depan toilet dan mendengar IF merintih,” ucap Ishaq.
Tim medis yang curiga sempat memeriksa toilet, namun mereka tidak mendapati apa-apa. Setelah IF dibawa ke RS, 30 menit kemudian seorang petugas cleaning service menemukan bayi itu di tolilet yang sama.
“Ternyata bayi dimasukkan ke tangki penampungan air toilet,” kata Ishaq.
BACA JUGA: Siswi SMK Melahirkan di Toilet Sekolah
Selanjutnya, kasus peserta SBMPTN melahirkan di toilet itu diserahkan ke kepolisian untuk diselidiki. IRF sendiri dipastikan tidak lulus karena tidak mengikuti salah satu sesi ujian.