BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Sebagaimana diketahui, seorang guru ngaji di Ciamis Jawa Barat dikabarkan menjadi korban penganiayaan.
Korban bernama Rian Riana disebutkan ditimpuk batu dan disetrum orang tak dikenal.
Namun belakangan guru ngaji di Ciamis itu menyebutkan akan mencabut laporan polisi dan menyampaikan pernyataan yang cukup mengejutkan.
Rian menyimpulkan bahwa pelaku penganiayaan dirinya bukanlah manusia, melainkan makhluk gaib.
Pernyataan sekaligus klarifikasi tersebut disampaikan Rian di Kantor Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (2/3/2018) kemarin.
“Penganiayaan yang terjadi kepada saya, saya simpulkan dilakukan oleh makhluk gaib,” kata Rian yang didampingi Kepada Desa Darmacaang Ii Suherli.
Kejadian guru ngaji di Ciamis dianiaya tersebut berlangsung pada Senin (26/2/2018) malam silam sekitar pukul 20.00 WIB manakala Rian pulang dari Masjid Nurul Iman.
Dalam perjalan pulang ke rumahnya tersebut, Rian mengatakan ada sosok yang menyerang dirinya. Tentu saja kejadian itu sempat membuat geger warga sekitar.
“Saya merasa disetrum, diseret, dipukuli dan merasa keluar darah,” ujar Rian dalam surat pernyataan bermaterai yang ditanda tangani olehnya.
Satu hari setelah insiden penganiayaan guru ngaji di Ciamis, Rian kemudian dibawa ke RSUD Ciamis dan menjalani visum.
Namun hasil visum menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan, Rian juga dinyatakan dalam kondisi sehat.
Adapun dikatakan Kepala Desa Darmacaang Ii Suherli, peristiwa yang menimpa Rian itu menimbulkan banyak prasangka.
Klarifikasi tersebut disampaikan Rian guna memperjelas peristiwa itu dan menghindari prasangka.
BACA JUGA: Ditimpuk Batu, Guru Ngaji di Ciamis juga Disetrum Orang Misterius
“Mohon maaf apabila masyarakat menjadi resah dan merasa terganggu. Hal ini bukan disengaja, tapi kenyataannya memang seperti itu. Mudah-mudahan situasi bisa menjadi lebih tenang,” kata Ii, dilansir Detik.