RANCAH POST – Di awal tahun 2018, banjir kembali terjadi di Jakarta. Selain curah hujan tinggi, banjir juga terjadi karena adanya kiriman air dari Bendungan Katulampa Bogor.
Menurut penilaian warga, banjir Jakarta selalu terjadi dalam siklus lima tahunan. Hal tersebut berdasarkan banjir besar yang pernah terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007, 2012, dan permulaan 2013.
Dikatakan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Pemerintah DKI Jakarta harus siap menghadapi banjir di Jakarta.
Prasetia meminta agar pompa dan rumah pompa tidak rusak agar air cepat surut. Dirinya pun tidak ingin mendengar alasan pompa mengalami kerusakan lantaran anggaran Dinas Sumber Daya Air sangat besar.
Dikatakan oleh Prasetio, anggaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) pada APBD 2018 mencapai Rp3,4 triliun dengan biaya untuk pengelolaan pompa mencapai Rp217 miliar.
“Untuk pompa 217 miliar. Jadi, kalau misalkan masih rusak itu kebangetan,” tutur Prasetio.
Masih dikatakan Prasetio, Pemerintah Provinsi DKI juga harus mempunyi data daerah mana saja di Jakarta yang akan terkena banjir sehingga peralatan seperti pompa bisa langsung disiagakan.
“Tak ada alasan lagi, ini bisa diprediksi karena kiriman. Gubernur dan wakil gubernur harus turun untuk memeriksa langsung ke lapangan,” tutur dia.
Sementara itu, berdasarkan penuturan Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jupan Royter, tidak ada siklus lima tahunan dalam peristiwa Jakarta banjir.
Menurutnya, banjir Jakarta 2018 terjadi karena adanya intensitas hujan yang tinggi dan kiriman dari Bendungan Katulampa.
“Banjir kali ini memang karena adanya kiriman dari Bogor, tidak ada siklus lima tahunan,” ucap Jupan, Selasa (6/2/2018).
Jupan pun berharap kondisi air di Bendungan Katulampa surut supaya banjir Jakarta pun bisa secepatnya surut.
BACA JUGA: Coba Selamatkan Perempuan, Warga Ciamis Ini Jadi Korban Banjir di Bandung
Dari informasi yang berhasil dihimpun, akibat banjir tersebut sejumlah wilayah di DKI seperti Srengseng Sawah, Rawa Jati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Sirih, Bukit Duri, Balai Kambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu dalam posisi siaga.