RANCAH POST – Setali tiga uang dengan Amerika Serikat, pemerintah Guatemala pun berencana akan memindahkan kedubesnya ke Yerusalem.
Rencana kepindahan tersebut dikonfirmasi Presiden Guatemala Jimmy Morales pada Minggu (24/12/2017) kemarin.
Rencana pemidahan perwakilan pemerintah Guatemala itu berselang hanya beberapa hari setelah Guatemala mendukung Amerika Serikat yang menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Morales sendiri menyatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel. Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai pemindahan Kedubes Guatemala ke Yerusalem.
“Saya sampaikan, saya sudah memberikan perintah kepada konselor untuk melakukan inisiasi yang memungkinkan proses tersebut,” kata Morales, dilansir Al Jazeera, Senin (25/12/2017).
Sebelumnya, kepada media lokal Morales mengatakan bahwa sepanjang sejarah negaranya merupakan pihak yang pro terhadap Israel.
“Kita sudah menjalin hubungan selama 70 tahun, Israel dengan setia telah menjadi sekutu kita,” ujar Morales.
Adapun sebagaimana dikatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, pihaknya mengucapakan rasa terima kasih atas rencana pemidahan tersebut.
Bahkan dalam cuitan Twitter-nya, Nahshon menyebut hal itu sebagai suatu ‘keputusan yang penting’.
Pada resolusi yang digelar pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB pada 21 Desember lalu, Guatemala bersama Israel, Amerika, dan enam negara lainnya mendukung klaim Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri menebar ancaman terhadap sejumlah negara yang tidak setuju dengan klaim atas Yerusalem.
BACA JUGA: Ben Tzion, Pria Yahudi Israel yang Picu Kemarahan Muslim Dunia Lantaran Masuk Masjid Nabawi
Memalui duta besar untuk PBB, Donald Trump mengancam akan menghentikan kucuran dana kepada sejumlah negara yang menolak Yerusalem sebagai ibukota negara zionis tersebut.