RANCAH POST – Hingga November 2017, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 95 kab/kota dari 20 provinsi melaporkan adanya wabah difteri.
Adapun sebelas provinsi yang terkena wabah difteri tersebut menetapkan kejadian luar biasa (KLB).
Kesebelas provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Oscar Primadi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan membenarkan data tersebut.
“Betul, akan kita berikan Outbreak Response Imunization (ORI),” ujar Oscar, Kamis (7/12/2017) kemarin.
Menyikapi adanya peningkatan wabah difteri, Oscar pun meminta supaya masyarakat memeriksa kembali status imunisasi anak-anaknya.
“Jika imunisasinya belum lengkap, supaya dilengkapi,” ucap Oscar.
Meski wabah difteri mulai merebak di sejumlah provinsi dan berstatus kejadian luar biasa, Oscar meminta agar masyarakat tidak panik dan mau melakukan imuniasi.
Untuk mencegah penyakit difteri, Oscar pun mengimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta segera berobat bila mendapati anggota keluarga demam disertai kesulitan menelan dan terdapat selaput putih keabuan di tenggorokan
Melalui pernyataannya, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa virus difteri merupakan penyakit yang disebabkan kuman corynebacterium diptheriae dan sangat menular.
BACA JUGA: Derita Penyakit Langka, Tulang Fahri Patah Ketika Batuk
Gejala seseorang terkena difteri yaitu demam yang tak begitu tinggi atau sekitar 38 derajat celcius.
Selain itu, muncul selaput di tenggorokan dengan warna putih keabu-abuan yang akan berdarah jika dilepaskan dan sakit saat menelan.