RANCAH POST – Pentolan ISIS asal Solo, Bahrun Naim dikabarkan tewas dalam pertempuran di Suriah. Kabar itu menyebar melalui media sosial.
Meski demikian, hingga sekarang pihak keluarga belum menerima informasi apapun soal kematian Bahrun yang santer menyebar sejak Minggu (3/12/2017) kemarin.
Dikatakan Anis Prijo Anshari, kuasa hukum keluarga, dirinya mengaku sudah menerima kabar terebut, akan tetapi dirinya belum bisa memastikan kebenaran berita terebut.
“Saya sudah bertanya kepada ayah Bahrun Naim, tapi sejuah ini dia belum memperoleh kabar apapun terkait informasi itu,” ucap Anis, Senin (4/12/2017).
Pernyataan hampir serupa disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul. “Masih kita dalami,” kata Martinus.
Untuk mengklarifikasi kabar Bahrun Naim tewas, lanjut Martinus, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kemenlu, Interpol, dan Atase Kepolisian Turki.
Sebagaimana diketahui, Naim disebut sebagai dalang bom Thamrin, Jakarta Pusat. Bahrun Naim juga disebut sebagai pimpinan JAD (Jamaah Ansharu Daulah) yang merekrut bibit-bibit teroris asal Indonesia.
Nama Bahrun sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang diketahui telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS.
Dalam kasus terorisme, nama Bahrun mencuat pada tahun 2010 setelah dirinya ditangkap Densus 88 lantaran menyimpan amunisi dan senjata api yang dikatakan sebagai titipan seorang buronan kasus terorisme.
BACA JUGA: Inilah Bahrun Naim, Sosok Dibalik Teror Bom Sarinah
Pria yang memiliki nama lengkap Bahrun Naim Anggih Tamtomo itu lahir di Pekalongan pada 6 September 1983 dan merupakan lulusan D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.