RANCAH POST – Setelah sebelumnya tercatat 184 orang tewas, korban ledakan bom Mesir bertambah menjadi 235 orang, termasuk anak-anak.
Ledakan bom di Mesir itu terjadi saat berlangsungnya shalat Jumat di Masjid Al Rawdah, di El Arish, Sinai Utara, Mesir. Pasca bom meledak, pelaku penyerangan juga menembaki para jamaah.
Sebagaimana dilansir AFP, SAbtu (25/11/2017), saksi mata yang selamat dalam penyerangan kelompok teroris tersebut mengungkapkan kengerian saat bom Mesir meledak.
“Mayat-mayat bergelimpangan, semoga Allah menghukum para pelakunya,” ucap Ibrahim Sheteewi, penduduk dari Bir al-Abed.
Dalam serangan bom Mesir itu pun disebutkan ditemukan 25 jasad anak-anak.
Adapun dari keterangan pejabat lokal, pelaku penyerangan dan peledakan bom Mesir berjumlah sekitar 40 orang dan datang dengan menumpangi 4 mobil sport 4WD. Mereka menyerang saat khutbah tengah berlangsung.
Menanggapi kejadian mengerikan tersebut, Pemerintah Mesir menetapkan tiga hari masa berkabung. Dilansir Al Jazeera, Pemerintah Mesir menyatakan akan membalas serangan mematikan tersebut.
Tak hanya itu saja, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi juga mengutuk serangan yang disebutnya sebagai tindakan pengecut.
Melalui pernyataannya melalui stasiun televisi, El-Sisi pun menyampaikan bela sungkawa terhadap korban dan keluarganya.
“Mereka tidak akan lepas dari hukuman. Militer dan polisi akan membalas dan mengembalikan keamanan serta stabilitas dengan kekuatan maksimal,” ucap El-Sisi.
BACA JUGA: Pentolan ISIS Indonesia Bahrumsyah Tewas dalam Aksi Bom Bunuh Diri di Suriah
Sementara itu, beberapa jam setelah serangan bom Mesir terjadi, militer Mesir disebutkan melancarkan serangan udara di wilayah pegunungan sekitar Bir al-Abed yang diduga sebagai sarang musuh.
Dalam kejadian tersebut, belum ada pihak yang mengaku sebagai dalang serangan.