RANCAH POST – Kehadiran ojek maupun taksi online berbasis aplikasi tak dapat dipungkiri lagi sangat membantu para pengguna di saat membutuhkan transportasi agar segera sampai di tempat tujuan dengan cepat.
Meski demikian, drama, pergolakan dan kontroversi ojek dan taksi online terus bergulir, penolakan demi penolakan di berbagai daerah tetap terjadi namun tak menyurutkan para pengguna untuk mencoba layanan online ini.
Salah satu drama taksi online yang sedang ramai dibicarakan, seorang netizen di Bandung yang pertama kali menggunakan layanan taksi online GrabCar dengan dibantu order oleh saudaranya mengaku kebingungan.
Netizen bernama Heri Hungkul memposting di sebuah grup Facebook bernama Grab Bike Bandung pada hari Jum’at (3/11). Dalam penuturannya, ia mengaku baru pertama kali naik taksi online Grab Car.
Dari screenshot aplikasi yang diunggah, netizen ini memesan GrabCar dari Roti Bakar Guazulzam menuju Toko Ria Busana dengan tarif Rp46 ribu, dan memiliki waktu tempuh sekitar 24 menit.
Ia juga mengaku bahwa yang melakukan order GrabCar tersebut adalah saudaranya, kemudian ia bertanya soal jumlah ongkos taksi online yang harus dibayar tersebut.
Pasalnya, ia membayar ongkos GrabCar tersebut dengan selembar uang pecahan Rp100 ribu, namun driver memberikan uang kembalian hanya Rp10.000, padahal seharusnya ia mendapat kembalian sebesar Rp54 ribu.
BACA JUGA:
- Tukang Ojek Online Masuk Gerai Louis Vuitton, Netizen Ramai-Ramai Buat Caption Kocak Bikin Ngakak
- Supir Taksi Online Ini Terpaksa Tidak Bisa Terima Order Gara-Gara Penumpangnya Buang Air Kecil di Mobil
Merasa bingung, ia pun bertanya di grup Grab Bike Bandung seperti berikut ini.
Punten kang abi bade curhat sakedik, abi nembean order grab car, eta oge di order ken ku wargi,ari ongkos nu kedah di bayar nu aya dina aplikasi sanes? Tapi abi masihan artos saratus rebu mung di angsulan sapuluh rebu.
Mendapati unggahan pengalaman kustomer menggunakan taksi GrabCar seperti di atas, tidak sedikit netizen memberikan komentar sekaligus prihatin.
“Nya muhun atuh nu tertera di aplikasi, tapi masuk tol teu ? Bisi aya biaya tambahan.” terang Faisal Fitriadi.
“Taroskeun nana td kuduna mah ka driverna meh jelas,naha jd sakitu pan na aplikasi sakitueun.” jelas Erlangga.
“Saleresna te kudu ditaros dai,pan tos aya dinu aplikasi,lmun leuwih samisal tol,tinggal mnta bukti pembayaran tolnya.” kata Mustovva.
“Driver na teu jujur kang eta mh…tol ti bubat ka pasir koja mh 3500.” tutur Rendi Ido.
“Apaleun diorderkeun batur, disangkana nu naek teu apal ongkosna, banyak korban nukieu mah.” pungkas Dzikra Erwin.
Lantas, bagaimana menurut pendapat kamu tentang pengalaman pengguna taksi online di atas?