RANCAH POST – Masih ingat dengan Oorth? Aplikasi sosial media pesaing Facebook, Twitter dan layanana lain yang nyatanya adalah buatan anak Indonesia sendiri. Aplikasi ini resmi diluncurkan pada 7 Oktober 2017 kemarin, bertempat di Palace Lotte Shoppong Avenue, Kuningan, Jakarta.
Mengedepankan kearifan lokal, dengan mepat unsur utama sebagai daya jual di tanah air. Oorth hadir dengan menawarkan 3S (Senyum, Salam dan Sapa), Gotong Royong, Woro-woro dan iuran/jimpitan yang kita kenal dengan banyak istilah di tanah air.
Keempat unsur lokal ini diracik dan dibalut menjadi fitur-fitur keren dan menawan. Yakni Chat, Stream, Digital dan Wallet atau Donasi.
Dan sebagai awal peluncurannya, Oorth menggelar sebuah roadshow dan fotum comunity gathering di lima kota besar di Indonesia. Yakni Solo, Malang, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung.
Dan kini Oorth sudah bisa berbangga diri, sekaligus percaya diri bahwa masa depan layanan sosial media ini bisa diterima oleh masyarakat di tanah air.
BACA JUGA :
- Akhirnya Indonesia Punya Aplikasi Sosmed Pesaing Facebook
- Facebook Resmikan Aplikasi Lifestage, Social Media Baru untuk Kaula Muda
Dengan sedikit sentuhan managemen yang mumpuni dan mampu mengolah potensi dalam negeri ini, diyakini bahwa Oorth akan memiliki masa depan cerah di pasar digital tanah air.
Kini Oorth dikabarkan sudah memiliki sekitar 2.000 pengguna aktif, dan angka ini diharapkan bakal bertambah terus seiring waktu berjalan.
Oorth juga diharapkan bisa menggandeng rekan startup lain untuk bisa sukses memajukan sosial media tanah air dengan berbagai kerja sama. Serta menghadirkan beragam fitur menarik baru untuk menarik lebih banyak pengguna Indonesia.
Tak cuma itu saja, kurang lebih 200 komunitas berbeda di Indonesia sudah menunjukkan dukungan dengan bergabung bersama Oorth, dan berbagai pujian dan dukungan dari netizen juga membanjiri Oorth.
Kini kita punya sedikit harapan baru, bahwa akan ada sosial media lokal, yang mampu menggantikan Facebook, Twitter, WhatsApp dan layanan lain dari sebrang lautan sana.
Diharapkan, jika Indonesia kedepannya bisa mandiri sosial media seperti China dengan Weibo mereka, dan beberapa negara lain yang sudah tidak tergantung lagi pada perusahaan asing.