RANCAH POST – Nobar film G30S PKI yang berlangsung pada Sabtu (30/9) kemarin mulai dari tingkat desa, institusi, dan DPRD di Kabupaten/Kota Malang benar-benar menarik perhatian banyak warga.
Dikatakan Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0818/Kabupaten Malang-Batu, Kapten Czi Supaat, waktu dan tempat pelaksanaan pemutaran film kesadisan G 30 S PKI diserahkan kepada warga.
“Permintaan pemutaran film G30S PKI bahkan mencapai 159 permintaan dengan jumlah penonton lebih dari 50 ribu warga,” ujar Supaat.
Pemutaran film G30S PKI memang terlihat dijejali banyak warga Malang seperti di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang dan kawasan Rampal Kota Malang serta di kawasan Among Tani, Kota Batu.
BACA JUGA: Kota Pelajar Punya Cara Sendiri untuk Peringati G30S PKI
Mereka yang hadir dalam pemutaran film G30S PKI tersebut mulai dari pelajar hingga veteran yang menonton Gedung DPRD Kabupaten Malang.
“PKI itu benar-benar sadis, pengkhianat bangsa yang tak layak diampuni,” kata veteran bernama Abdus Salam yang geram.
Adapun dikatakan seorang pelajar yang ikut menyaksikan pemutaran film G30S PKI, Rizky Alfiansyah Hidayah yang menonoton di kawasan Rampal Kota Malang, dirinya merasa prihatin sekaligus sedih dengan peristiwa berdarah 30 September 1965 itu.
“Benar-benar sadis, semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali di Indonesia,” tutur Rizky.
Sementara itu, menurut Bupati Malang Rendra Kresna, dengan adanya pemutaran film G30S PKI tersebut diharapkan menjadi pengingat betapa besar jasa para pahlawan yang rela berkorban.
“Para pahlawan itu tak hanya berkorban harta, tenaga, dan pikiran, tapi juga nyawa,” ucap Rendra.