RANCAH POST – Tepat hari ini, Kamis, 21 September 2017, kita telah sampai kepada Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 H.
Dinamakan bulan Muharram lantaran pada bulan ini ada sejumlah perbuatan yang memang haram untuk dilakukan yang salah satunya adalah larangan untuk melakukan peperangan.
Meski demikian, bulan Muharram sendiri diketahui sebagai bulan yang memiliki beberapa keutamaan dan keistimewaan. Apa saja? Berikut dirangkum Rancah Post dari beberapa sumber.
Keutamaan Bulan Muharram
Bulan Muharram disifatkan sebagai bulan Allah (syahrullah). Dalama sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa yang utama dilaksanakan setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram. Adapun shalat yang utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”
Dengan disandakan kepada lafadz Allah (lafzhul jalalah), hadit tersebut mengindikasikan terdapat keutamaan khusus yang dimiliki bulan ini. Ulama menjelaskan, bila suatu makhluk disandarkan kepada lafzhul jalalah, itu artinya ada pemuliaan terhadap makhluk tersebut.
BACA JUGA: Puasa Rajab dan Segudang Keutamaan Melaksanakannya
Imam As-Suyuthi mengatakan, bulan lainnya tidak mendapatkan gelar syahrullah. Sebab bulan Muharram merupakan nama islami berbeda dengan nama bulan-bulan lainnya yang sudah ada sejak zaman jahiliyah.
Orang Jahiliyah menyebut bulan tersebut dengan nama shafar awwal. Barulah ketika Islam datang Allah mengganti nama bulan tersebut dengan syahrullah yang disandarkan langsung kepada Allah.
Bulan Muharram juga disebut dengan bulan yang sunyi alias syahrulla al asham. Kenapa dinamakan seperti itu? Hal ini tak lain karena di bulan ini memang tidak boleh sedikitpun terjadi riak konflik.
Amalan Bulan Muharram
Bulan ini merupakan 1 dari 4 bulan yang memiliki kemuliaan. Seorang ahli tafsir dari tabiin, Qatadah bin Diamah As-Sadusi mengatakan, “amal shaleh yang dikerjakan di bulan haram lebih besar pahalanya dan kedzaliman yang dilakukan di bulan haram akan lebih besar pula dosanya ketimbang melakukan kedzaliman di bulan lainnya”.
Adapun amalan secara khusus yang bisa dilaksanakan adalah dengan memperbanyak puasa sunnah sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim di atas tadi.
Anjuran melaksanakan pada bulan ini sendiri lebih ditekankan pada hari yang disebut dengan yaumul asyuro, hari kesepuluh di bulan Muharram.