BERITA TASIKMALAYA, RANCAH POST – Aksi mogok massal dilakukan ratusan tukang ojek, angkutan umum, hingga tukang becak.
Aksi tersebut merupakan tuntutan terhadap Pemkot Tasikmalaya Jawa Barat untuk melarang ojek online beroperasi di Kota Tasikmalaya.
Aksi yang dilakukan pada Rabu (26/7/2017) kemarin itu dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan berlangsung di kantor DPRD Kota Tasikmalaya.
Sandi (40), salah seorang tukang becak yang ikut dalam aksi demo itu menuturkan bahwa pendapatannya menurun drastis sejak ojek daring beroperasi.
“Sehari biasanya dapat Rp20 ribu, tapi sekarang seharian tidak narik. Ojek online itu murah, dari Rp3 ribu hingga Rp5 ribu. Kasihan, ada 15.000 tukang becak di Tasikmalaya,” kata Sandi.
BACA JUGA: Beredar Video Ojek Online Pukuli Customernya, Hal Ini Diduga Karena Kesal Orderan di Cancel
Hal yang sama dirasakan Yuyun, tukang ojek asal Indihiang, pendapatannya berkurang sejak ojek daring itu hadir di Tasikmalaya.
“Mereka main angkut penumpang, kita yang sudah lama di Tasikmalaya merasa dilangkahi. Padahal kami itu sudah punya izin dari kepolisian,” ucap Yuyun, dilansir Pikiran Rakyat.
Sementara itu, Pemkot Tasikmalaya melalui Satpol PP dan Dinas Perhubungan akhirnya menutup kantor ojek online yang berada di Jl. HZ Mustofa.
Alasan penutupan kantor ojek berbasis aplikasi itu dikarenakan tidak mengantungi surat izin usaha dari Dinas Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Tasikmalaya.