RANCAH POST – Jika dipikir lagi, untuk apa membeli ponsel mahal dari Vertu, dengan harga miliaran, namun hanya ponsel fitur biasa? Mungkin inilah yang dipikirkan para sultan dan anak-anaknya, sehingga minat para raja dunia makin menurun belakangan ini.
Buktinya saja, awal tahun ini Vertu sempat engap-engapan, karena terlilit hutang yang cukup besar. Dan terpaksa harus rela diakuisisi seorang pebisnis asal Turki, Murat Hakan Uzan.
Konglomerat tersebut merogoh kocek hingga 50 juta poundsterling atau Rp862,6 miliar untuk bisa mengantongi saham dari perusahaan yang melayani para orang terkaya dunia tersebut.
Namun tak butuh waktu lama, hingga Uzan menyadari bahwa bisnis yang dibelinya ini memiliki masa depan kurang cerah. Terutama dengan peningkatan teknologi yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan inipun tak mampu bertahan terlalu lama dan akhirnya terpaksa gulung tikar. Kurang lebih 200 karyawan Vertu telah dirumahkan.
Untuk meminimalisir kerugian, Uzan masih memegang lisensi desain dan teknologi yang dimiliki Vertu. Kedepannya pengusaha ini berencana untuk meraba bisnis yang mungkin bisa memanfaatkan hasil yang didapat setelah keruntuhan brand kenamaan para konglomerat tersebut.
Kabarnya belakangan Uzan juga mulai berinvestasi kepada TCL dengan nominal dana USD40 juta atau setara Rp533 miliar.
Sehingga sempat muncul isu, jika TCL bakal memproduksi ponsel Vertu kedepannya. Disamping dari Alcatel dan BlackBerry yang juga sudah mereka pegang.
Hal ini juga diperkuat dengan kata perpisahan di website resmi Vertu. Yang menyatakan bahwa mereka sudah menghentikan layanan mereka, dan mempersiapkan layanan baru yang lebih cocok dengan generasi saat ini.
Layanan baru yang dimaksud masih belum diungkap jelas. Namun akan diperkenalkan bulan September 2017 mendatang.