RANCAH POST – Dengan adanya transportasi berbasis online diakui memang sangat membantu, terutama bagi mereka yang ada di kota-kota besar. Transportasi berbasis online ini juga menawarkan beberapa layanan yang bisa customernya nikmati, salah satunya adalah layanan GoSend.
Berbicara soal layanan GoSend, kali ini ada cerita dari salah satu customer yang membagikan kisah ini ke akun Twitter-nya @RyuDeka.
Deka menceritakan kisahnya saat pertama kali mengirim barang memakai jasa GoSend. Ia mengirim bubur Manado buatan teman kantornya ke rumah.
Saat driver tersebut datang untuk mengambil barang, Deka sempat bertanya apakah pembayarannya pakai GoPay atau langsung pakai uang tunai.
Driver itupun menyarankan untuk bayar tunai saja, karena ia pernah punya pengalaman ngantar barang, saat sampai di tempat tujuan GoPay-nya bermasalah.
Dan Deka pun menyetujuinya kemudian menyerahkan uang tunai sebesar Rp7.000 kepada driver tersebut.
Beberapa jam setelah barang sampai, orang rumah Deka memberi kabar bahwa driver ojek online tersebut menelpon dan memintanya untuk segera menghubungi driver tersebut.
Pengalaman saya dengan driver GoJek ini membuktikan kalau orang baik tuh masih dan akan selalu ada 😊 pic.twitter.com/Ga9HNKwOwC
— RyuDeka (@RyuDeka) July 13, 2017
Driver tersebut menitip pesan bahwa ada hal penting yang harus ia sampaikan pada Deka. Deka pun merasa heran, dia sampai berpikiran apakah ada sesuatu yang salah.
Deka pun kemudian mengecek aplikasinya, di situ hanya ada laporan bahwa kiriman sudah sampai dan nnotifikasi pemberian bintang.
Deka pun langsung membuat kesimpulan bahwa driver tersebut ingin dirinya memberikan nilai atas layanan yang ia terima. Dan ia langsung memberikan penilaiannya.
Kejadian itupun tidak berhenti sampai disana. 3 hari kemudian Deka menerima pesan WhatsApp dari driver tersebut.
Awalnya Deka kaget, karena driver tersebut menghubunginya hanya untuk menanyakan letak rumahnya dimana. Deka pun merasa takut.
Ternyata driver tersebut hanya ingin memberitahu bahwa pada hari pengiriman itu GoPay Deka terdebit senilai Rp7.000, sehingga ia membayar 2 kali tunai dan GoPay.
Dan pada saat itu driver tersebut bermaksud ingin memberitahu hal ini pada Deka, namun si driver kesulitan untuk menemukan nomor Deka di history panggilannya.
Menurut Deka, selama 3 hari sang driver mungkin sampai jungkir balik mencari nomor Deka, dengan tujuan hanya ingin mengembalikan kelebihan bayar Rp7.000.
Dari kejadian ini perhatian Deka pun tertuju pada niat baik dan usaha dari driver tersebut untuk mengembalikan apa yang memang bukan jadi haknya.
Deka juga berpendapat bahwa hal itu dilakukan sang driver untuk menghindari kalau tiba-tiba nanti dirinya sadar GoPay-nya terdebit, kemudian dia lapor ke pusat Gojek atau berkoar di media sosial sehingga merusak reputasinya.
Namun Deka memilih untuk memandangnya dari sisi lain. Dan Deka mengakui bahwa driver tersebut memang baik dan jujur.