RANCAH POST – Kawah Sileri yang berlokasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017) kemarin memakan korban.
Kawah yang berada di Gunung Dieng tersebut meletus sekitar pukul 12.00 WIB dan menyebabkan sejumlah wisawatawan terluka.
Letusan di Kawah Sileri Dieng itu pun disertai dengan material lahar dingin dan lumpur serta asap yang mencapai ketinggian sekitar 50 meter.
“Ada empat orang yang terluka akibat Kawah Sileri Dieng meletus, mereka dirawat di Puskesmas I Batur, tak ada korban meninggal dalam kejadian tersebut,” ujar Sutopo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB.
Adapun berdasarkan keterangan Bidan Puskesmas Batur, Yulianti, korban Kawah Dieng Meletus itu dibawa ke Puskesma dengan kondisi penuh dengan semburan lumpur.
BACA JUGA: Gunung Rinjani Meletus, Penumpang Pesawat Jadi Korban
Warga yang berada di sekitar Puskesmas Batur pun tak ketinggalan membantu korban letusan Kawah Sileri Dieng dengan membawakan baju bersih untuk para korban.
“Semuanya ada 20 orang yang terkena dampak letusan Kawah Sileri, ditambah 5 orang yang terluka ketika suasana panik terjadi, 3 dari 5 korban Kawah Dieng meletus harus dirujuk ke rumah sakit karena menderita luka serius,” kata Yulianti.
Sementara itu, dari penjelasan Anggota tim Search and Rescue Kabupaten Wonosobo, Wisnu Huda Wardana, sejumlah korban letusan Kawah Dieng menderita luka di kepala dan patah tulang.
“Wisatawan di lokasi dilanda kepanikan, mereka berlarian berhamburan,” kata Wisnu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Kawah Sileri Gunung Dieng merupakan salah satu objek wisata di Dieng Plateau.
Aktivitas di Kawang Dieng tersebut cukup tinggi dan pernah mengalami sejumlah letusan sebelumnya pada tahun 1939, 1944, 1964, 1984, 2003, dan 2009. Kawah itu pun disebutkan sebagai kawah yang berbahaya.