RANCAH POST – Beberapa hari lalu media sempat digegerkan dengan kasus meledaknya ponsel Xiaomi, yakni Xiaomi Mi 5 Pro. Kasus ini heboh karena telah memakan korban. Bahkan sang korban sampai menderita luka bakar di tangannya.
Yang bikin lebih heboh adalah respon Xiaomi yang dinilai acuh tak acuh dengan kejadian ini. Mereka dikabarkan enggan bertanggung jawab atas kasus meledaknya Xiaomi Mi 5 Pro tersebut.
Namun itu bukan sepenuhnya kesalahan dan keegoisan Xiaomi belaka. Berbeda dengan kasus meledaknya Samsung Galaxy Note 7 sebelumnya, atau ketika iPhone 7 Plus dan iPhone 6s Plus sempat meledak sebelumnya.
Dalam kasus meledaknya Xiaomi Mi 5 Pro ini, pihak Xiaomi mengatakan bahwa itu bukan produk resmi mereka.
Si pengguna membeli ponsel tersebut dari distributor tak resmi di Aliexpress, yang kemungkinan ponsel Mi 5 Pro tersebut tidak memiliki sertifikasi resmi Xiaomi.
Xiaomi juga menegaskan, bahwa setiap ponsel yang mereka produksi selalu melewati pengujian ketat sebelum dilepas ke pasaran.
Sehingga ada kemungkinan, jika smartphone Mi 5 Pro yang meledak tersebut bukan smartphone resmi Xiaomi dan kemungkinan palsu.
Masuk akal sih, namun sayangnya si pengguna juga punya jawaban lain yang bisa bikin Xiaomi mati kutu.
Setelah mendengar jawaban tersebut, korban langsung melakukan cek ke situs resmi Xiaomi, dan memeriksa keaslian perangkat miliknya.
Dan benar saja, perangkat Xiaomi Mi 5 Pro yang meledak tersebut adalah perangkat resmi, dengan hasil tes positif. Jadi apa lagi jawaban Xiaomi?
Bukan cuma di China, perangkat Xiaomi sendiri memang banyak beredar di Indonesia. Tak cuma model resmi, model distributor da refurbished juga kerap kali beredar di pasaran. Dan jelas sulit dibedakan.
Kecuali untuk varian resmi yang memang dijual dengan harga yang sudah ditentukan, dan menawarkan garansi resmi dari Xiaomi Indonesia atau mitra resmi mereka.