RANCAH POST – Tak disangka, Samsung bisa kerampokan hingga ribuan unit smartphone oleh karyawannya sendiri. Dan mirisnya, si pelaku adalah seorang difabel yang telah bekerja cukup lama di Samsung, dan jumlah hasil rampokannya ini cukup menohok, yakni 8.474 unit smartphone.
Sebagaimana dikutip laman The Investor, karyawan tersebut memang bisa dikatakan spesial, karena ia merupakan difable dan duduk di kursi roda.
Namun hal ini tidak menghalangi para penegak hukum untuk memeriksa dan memprosesnya secara hukum agar ia dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Si pelaku ini diketahui bernama Lee dan bekerja di kantor pusat Samsung di Suwon, Gyeonggi, Korea Selatan.
Lee pertama kali bergabung dengan Samsung pada 2010 silam, ketika perusahaan raksasa smartphone dunia ini mulai memperkerjakan karyawan khusus yang merupakan para difabel.
Mereka dipekerjakan di bagian pemeliharaan smartphone yang khusus dibuat untuk para pengembang, guna meneliti dan mempelajari perbaikan bug dan fitur baru.
Dan demikian pula degan 8.474 unit smartphone yang dicuri Lee ini juga merupakan perangkat khusus developer dengan label ‘Not For Sale’.
Samsung sendiri memang biasanya menerapkan pemeriksaan keamanan yang ketat kepada karyawan mulai dari masuk hingga keluar kantor. Namun karena ingin menghargai kondisi Lee yang memakai kursi roda, mereka mengecualikannya.
Sayangnya, kebaikan dan penghormatan ini dibalas keji. Lee memanfaatkannya untuk menyelundupkan keluar produk smartphone tersebut, dan menjualnya di pasar gelap.
Samsung memang sudah cukup lama menyadari ada kejanggalan ini, terutama setelah sejumlah perangkat Samsung dengan label ‘Not For Sale’ diketahui beredar di Vietnam tahun 2016 lalu, dan mereka mulai melaporkannya.
Berdasarkan informasi, Lee telah menhabiskan sebagian uang hasil penjualan smartphone curian itu untuk membayar hutang hasil ia berjudi, yang jika ditotal mencapao 900 juta won, atau setara Rp10,68 miliar.