RANCAH POST – Samsung belakangan diprediksi bakal jatuh setelah Note 7 meledak dan maraknya keluhan terkait Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus. Namun rupanya hal itu tidak terjadi, karena Smasung kini dilaporkan kembali merajai pasar smartphone.
Lembaga Riset International data Corporation (IDC) baru saja merilis data pengapalan smartphone global untuk kuartal pertama 2017. Dan data ini menunjukkan posisi Samsung di mata dunia.
Pada triwulan pertama tahun ini, IDC mencatat bahwa pengiriman smartphone dari vendor ke seluruh dunia telah mencapai angka 347 juta unit. Angka ini sedikit meleset dari prediksi sebelumnya yang hanya mencantumkan 3.6% saja, namun rupanya pasar smartphone tumbuh lebih pesat awal tahun ini, mencapai 4,3%.
Dan dari total smartphone yang mengapal pada awal tahun ini, Samsung kembali menduduki posisi pertama, dengan mengapalkan 79,2 juta unit lebih smartphone, dengan kisaran persentase mencapai 22,8% dari total smartphone yang dikirim.
Sementara Apple menduduki posisi kedua dengan 51,6 juta unit atau sekitar 14,9% dari total pengiriman.
Huawei sendiri hanya mampu mengirim 9,8% dari jumlah total, dan Oppo hanya 7,4%. Sementara pesaingnya sendiri, Vivo juga hanya mampu mengapalkan 5,2% dari jumlah tersebut.
Tak hanya telah menduduki pasar smartphone dunia, Samsung juga kembali menarik perhatian setelah menetapkan untuk merilis ponsel kakap mereka, Samsung Galaxy S8 Plus dengan 6 GB RAM di sejumlah wilayah tertentu.
Dan kabarnya ada dua negara yang akan mendapatkan ponsel ini untuk pertama kalinya, yakni Hong Kong dan Korea Selatan.
Hing Kong sendiri akan mendapatkan Galaxy S8 Plus 6GB ini pada sekitar tanggal 25 Mei 2017. Dan informasi ini diungkap langsung dalam event peluncuran Samsung Pay di sejumlah negara di Asia.
Pada dasarnya, Samsung Galaxy S8+ 6GB ini sama saja spesifikasinya dengan Samsung Galaxy S8 Plus standar. Bedanya hanya pada memori saja, dimana ia mengusung memori internal 128GB dengan dukungan 6GB RAM.
Di Indonesia sendiri, model Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus akan resmi dirilis pada 2 Mei mendatang. Namun bukan versi 6GB, melainkan varian dengan 4GB RAM dan 64GB memori internal.
Kedua ponsel ini masing-masing akan dibanderol mulai dari Rp10,5 juta dan Rp12 jutaan.