RANCAH POST – Kementerian Luar Negeri Israel untuk pertama kalinya menunjuk seorang Muslimah mejadi seorang diplomat yang ditempatkan di Ankara, Turki.
Dilansir timesofisrael, dialah Rasha Atamnya, 31 tahun, asal Baqa al-Gharbiyye, kota pemukiman Arab yang berada di Israel.
Diakui Atamnya, daerah di mana ia tumbuh itu merupakan daerah konflik antara warga Arab-Yahudi dan Israel-Palestina.
“Namun begitu saya percaya dan yakin masih ada perdamaian antar bangsa di dunia ini,” ujar Atamnya dalam unggahan sebuah blog.
Rasha Atamnya akan ditugaskan sebagai sekretaris di Turki, negara yang memang memiliki hubungan kuat di bidang ekonomi dengan negara berpenduduk mayoritas beragama Yahudi tersebut.
Sebelum ditempatkan di Turki, Rasha Atamnya berhasil menyelesaikan pendidikan pada bidang psikologi di Hebrew University Yerusalem.
Selama menempuh pendidikan di Hebrew University Yerusalem, Atamnya memperlihatkan kebolehannya dalam diplomasi ketika bergabung dengan klub Model United Nation (MUN).
Selang setahun setelah bergabung dengan MUN, Rasha Atamnya terpilih sebagai perwakilan Israel di New York sebagai duta muda PBB selama 3 bulan.
“Selama tiga bulan di PBB itu, ada hal yang mengubah saya. Ketika saya ikut dalam komite majelis HAM, saya mendengarkan dengan antusias perihal kekerasan terhadap perempuan,” kata Atamnya.
Namun dalam majelis itu, dirinya justru mendengarkan tuduhan anggota dewan yang ditujukan kepada Israel. “Tentu saja itu mengecewakan bagi saya,” lanjut dia.
Mulai dari sanalah Rasha Atamnya mengaku kecewa dan merasa putus asa dengan pandangan negatif yang selalu diarahkan kepada negaranya.
Saya percaya akan perdamaian, karena saya percaya setiap manusia mampu menciptakan perbedaan yang positif di dunia ini. Dan saya ingin ambil bagian di dalamnya. Karena itulah, saya memutuskan memilih untuk bergabung di kementerian luar negeri.