RANCAH POST – Sebelum berhasil menembak pelaku penyandraan di angkot, Aiptu Sunaryanto disebutkan membaca shalawat terlebih dahulu sebanyak 3 kali.
Ya, saat itu Sunaryanto berusaha menyelamatkan seorng ibu, Risma 925), dan anaknya, DI (1), yang menjadi korban penodongan sekaligus penyanderaan
Sebelumnya, Sunaryanto dikejutkan dengan perempuan yang berusaha meminta pertolongan ketika dirinya piket malam.
Aiptu Sunaryanto yang terlihat memakai seragam anggota Satlantas pun kemudian mendekati lokasi kejadian. Di lokasi, ia mendapati seorang ibu muda yang tengah disandera pelaku.
Lokasi pun padat dengan warga yang berkerumun, pelaku yang berada dalam angkot dilanda kepanikan lantaran warga sudah berkerumun.
Ketika Aiptu Sunaryanto mendekati pintu angkot, pelaku meneriakinya dengan kata-kata kasar. Meski suasana mencekam, Sunaryanto tetap tenang dan berusaha bernegosiasi dengan pelaku.
Aiptu Sunaryanto membujuk Hermawan supaya melepaskan korban dan anaknya. Kepada warga yang sudah geram dengan ulah pelaku, Sunaryanto pun meminta supaya mereka tenang dan menjauh dari lokasi.
Akan tetapi negosiasi tidak berjalan mulus, pelaku memaksa supaya angkot terus berjalan agar dirinya terhindar dari amukan massa sekaligus melarikan diri.
“Sekitar setengah jam saya bernegosiasi dengan pelaku,” kata Sunaryanto.
Sembari bernegosiasi dengan pelaku, Aiptu Sunaryanto pun memikirkan cara agar kedua korban bisa dibebaskan. Cara itu pun dipikirkannya supaya pelaku dan warga supaya tidak terdampak dengan keputusannya.
Sebelum mengambil langkah yang tepat, ia meminta seorang ojek untuk memegang hape miliknya sebagai bentuk dokumentasi.
Hingga kesempatan itu pun datang, Sunaryanto melihat pelaku lengah. “Saya baca bismillah, shalawat tiga kali, akhirnya saya tembak pelaku,” terang Sunaryanto.
Dengan sigap Aiptu Sunaryanto pun merangsek ke dalam angkot mengamankan pelaku beserta senjatanya. Risma dan anaknya kemudian dievakuasi ke luar angkot dan dibawa ke rumah sakit.