RANCAH POST – Para anak muda, khususnya Netizen di Indonesia belakangan mulai gencar menjadikan YouTube sebagai salah satu tambang penghasilan mereka. Bermodal kreatifitas dan keuletan, pundu-pundi rupiah mulai mereka hasilkan.
Dan dengan suksesnya sejumlah YouTuber tanah air, para pengguna lainpun mulai melirik platform ini, yang tampak seperti sebuah ladang pemasukkan. Dan hasilnya kini, begitu banyak orang mengunggah video ke YouTube, dimana sebagian berharap jika ini bisa jadi sumber rezeki mereka.
Namun belakangan ada kabar kurang sedap yang berhembus. Kabarnya pendapatan di YouTube kini akan makin dipersulit. Atau lebih tepatnya persyaratan untuk memasang iklan di YouTube ini yang akan dipersulit.
Layanan berbagi video tersebut dikabarkan baru saja merilis sebuah peraturan baru, dimana akin yang ingin mengikuti program pemasangan iklan harus memenuhi sejumlah syarat terlebih dahulu.
Salah satunya pengguna harus memiliki kurang lebih 10.000 view di channel mereka, jika belum, maka YouTube tidak mengizinkan pemasangan iklan.
Tampaknya 10.000 view ini juga hanya persyaratan dasar saja, toh YouTube juga kedepannya akan mengamati dan melakukan review kepada para pengaju. Jika dinilai layak, maka mereka akan dimasukkan sebagai partner YouTube.
Lima tahun sudah sejak YouTube menerapkan fitur atau layanan pemasangan iklan di platform mereka. Sejak itu para creator mulai kreatif dan gemar menggunggah video hasil kreasi mereka ke YouTube. Banyak video menarik, lucu dan memukau yang diunggah, sehingga platform ini bisa berkembang dengan sangat pesat, dalam waktu singkat.
Layanan iklan ini mebuat YouTube bisa memasang iklan di dalam video creator, dengan imbalan berupa bagi hasil dari pihak YouTube dan Creator.
Namun demikian, jumlah uang yang menggiurkan ini menarik minat beberapa pihak tak bertanggung jawab. Tak sedikit pula para creator picik yang seenaknya mengunggah video hasil kreasi orang lain. Mereka asal mencomot video dengan sedikit editan, baik hasil jeri payah creator lain maupun video dari label besar, studio film dan lain sebagainya.
YouTube sendiri mengaku sengaja merancang persyaratan baru ini, guna menyaring dan memilih para creator kreatif yang benar-benar layak menjadi partner mereka. Bukan sekedar tukang jiplak yang mengandalkan jalan mudah untuk meraup untung, tanpa memikirkan hak cipta dan kerja keras orang lain.