RANCAH POST – Dua keluarga miskin di Cibembem, Cimanggung, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, terpaksa mengkonsumsi serangga untuk hidup.
Hal itu mereka lakukan ketimbang menjadi pengemis. Tak jarang, merek harus mengkonsumsi tarantula dan kalajengking lantaran tidak ada makanan yang layak.
Adalah Maman Hidayat (41), istirnya Anah (35), anaknya Alam (10) dan Aan (6), kelurga di Sumedang yang dilanda kemiskin. Mereka tinggal di gubuk yang luasnya 4×6 meter.
Maman lebih beruntung, saudaranya Yayan (36), istrinya Aay (20), dam anaknya Putri (4,5) hidup digubug bambu berukuran 3×4 meter.
Memprihatinkannya lagi, gubug itu berlubang pada bagian atapnya. Di dalamnya, hanya ada beberapa papan yang difungsikan sebagai ranjang di malam haru.
Untuk memasak, kedua keluarga miskin di Sumedang ini memanfaatkan kayu bakar untuk memasak. Untuk penerangan, keluarga miskin di Sumedang ini menyewa Rp30 ribu/bulan dari tetangganya.
Namun karena mereka tak bisa membayar listrik hingga berbulan-bulan, aliran listrik itu pun diputus. Mereka pun mau tak mau mengandalkan lilin sebagai alat penerangan.
“Tanah ini juga bukan milik kami, kami bisa saja disuri oleh pemiliknya. Dulu ketika membangun rumah ini kami dibantu warga dan Pak Kades,” kata Maman, dilansir Tribun Jabar, Jumat (17/3) silam.
Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik Maman maupun Yayan berburu kalajengking dan tarantula yang kemudian dijadikan sebagai minyak kalajengking dan minyak tarantula yang dipercaya memiliki banyak khasiat.