RANCAH POST – Selebaran isu penculikan anak yang beredar di media sosial membuat warga khususnya orang tua di sejumlah daerah khawatir.
Dalam selebaran itu disebutkan bahwa pelaku penculikan anak itu berpura-pura sebagai pengemis atau orang gila.
Kekhawatiran sejumlah orang tua semakin menjadi-jadi lantaran kabarnya organ tubuh anak korban penculikan akan diambil untuk dijual oleh si penculik.
Seperti yang dirasakan Rahayu, warga Jalan Anwar Idris, Tanjungbalai. Rahayu mengakui bahwa dirinya takut kalau anaknya menjadi korban penculikan anak.
“Saya takut anak saya jadi korban penculikan. Jadi sebelum terjadi, sebaiknya saya mewaspadai isu penculikan anak seperti yang terjadi di berbagai daerah,” kata Rahayu.
“Terlepas isu itu benar atau tidak, untuk keamanan saya lebih baik antar jemput anak saya ke sekolah,” lanjut dia, Senin, (20/3/2017).
Isu penculikan anak dan penjualan organ tubuh juga membuat Endang risau. Ia mengaku tidak tenang manakala anaknya berada di sekolah, terlebih bila jam pelajaran sudah berakhir.
“Biasanya anak saya pergi dan pulang menggunakan becak langganan. Namun untuk keamanan anak, lebih baik saya yang antar jemput sendiri,” kata Endang.
Sebelumnya, 19 Maret 2017, warga Kelurahan Tanjungbalai Kota-III, Kecamatan Tanjungbalai Utara, menangkap seorang wanita yang membagikan permen kepada sejumlah anak.
Dari hasil pemeriksaan polisi, wanita bernama Siti Azami (32) yang diduga sebagai pelaku penculikan itu merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.