RANCAH POST – Karena keberaniannya melawan perintah eksekutif Presiden Donald Trump perihal pelarangan masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim, kini James Robart, seorang hakim federal mendadak terkenal dan dikenal banyak orang.
Trump sendiri beberapa waktu lalu memang mengeluarkan perintah pemblokiran akses masuk bagi pengungsi yang berasal dari tujuh negara Muslim seperti Sudan, Ymana, Suriah, Somalia, Libya, Irak, dan Iran, ke negara yang dikenal dengan sebutan negara adidaya tersebut.
James Robart diketahui sebagai seorang hakim federal yang berasal dari Washington. Dengan keberaniannya, pemerintah Amerika Serikat kini mau tidak mau harus menangguhkan pelarangan pengungsi dari negara Muslim tersebut.
Minggu, 5 Februari 2017, VOA melansir, dengan keluarnya keputusan hakim James Robart tersebut, maka warga asing dari tujuh negara yang sebelumnya termasuk dalam larangan tersebut bisa kembali masuk ke Amerika Serikat dengan visa yang mereka miliki.
Keputusan James Robart itu sengaja ditujukan bagi pemerintah Amerika agar tak mengambil tindakan yang tak menguntungkan banyak pihak. Oleh karena itu, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump mau tak mau mesti mematuhi keputusan pengadilan federal tersebut.
Kepada warga asing dari tujuh negara yang berada dalam daftar hitam Trump dan visanya dilucuti, Customs and Border Protection dan Departemen Luar Negeri AS berjanji akan mengembalikan hingga 100 ribu visa kepada warga asing tersebut.
Sebelumnya, seorang bocah laki-laki berusia lima tahun diborgol selama 5 jam. Tak sendiri, bocah asal Maryland AS itu ditahan bersama dengan ratusan orang yang tiba di bandara tersebut dan harus menjalani pemeriksaan ketat sesuai dengan perintah eksekutif Trump perihal kebijakan imigran dari Timur Tengah dan Afrika.
1 Komentar
President Donald Trump banned the same countries that ex-President Barack Obama did. Yet he is being attacked. Our country protection is from the President not the news or anyone who disagree with him about banning the 7 or so countries that are known to have more of Terrorism connections of any type from other countries. I found it rude for Rumana Ahmed rude for quitting her job of which she worked under ex-President Obama. It looks to me a political stupid, and rude move.