RANCAH POST – Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Sokotunggal II milik Gus Nuril yang berada di daerah Pulogadung Jakarta Timur dikunjungi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Senin (9/1/2016).
Ahok pun disambut pimpinan ponpes Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril dan diterima di rumahnya. Dalam kesempatan tersebut, Ahok pun mendapat sebuah ikat kepala dengan motif kotak-kotak (udeng) dari Nuril yang disebutkan berasal dari Bali.
“Saya kira tidak jadi datang, makanya tidak dimasakin yang macam-macam,” kata Gus Nuril di rumah pribadinya di Gang Sodong Utara Nomor 5, Pulogadung, Jakarta Timur.
Nuril mengungkapkan bila selama ini pihaknya kerap mengundang Ahok, namun yang bersangkutan tidak pernah memenuhi undangannya itu. Ahok sendiri mengaku tak pernah menerima undangan dari orang dekat Gus Dur tersebut. Namun demikian, bagi Gus Nuril hal itu tak menjadi masalah.
“Nanti saya periksa undangan itu tanda terimanya ke siapa. Makanya saya lebih menyukai memberikan nomor saya langsung kepada orang lain,” kata Ahok.
Dalam kesempatan itu pula Gus Nuril menuturkan supaya Ahok tidak takut dengan apa pun yang terjadi sekarang ini meski ia sendiri mengaku tak bisa memilih Ahok pada perhelatan Pilkada DKI 15 Februari 2017 mendatang. “Tak perlu takut. Boleh jadi saya tidak mencoblos Pak Ahok. Saya hanya memperjuangkan agar Pak Ahok berhak dipilih,” kata Nuril.
Gus Nuril juga mengatakan bila Ahok menjadi pintu bagi pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi. Contohnya adalah saat ini muncul fatwa MUI yang diperkuat GNPF MUI, padahal kata dia fatwa MUI tersebut tak mengikat, lebih shahih fatwa NU atau Muhammadiyah.
“Semoga Pak Ahok bisa menghadapi persoalan yang ada. Misalnya Pak Ahok tidak ngomong sekeras itu, banyak ormas tidak punya pekerjaan,” ucap Nuril.
Ahok tak banyak berkomentar menanggapi hal itu, ia hanya mengaku bila dirinya kini sudah memperbaiki diri dan akan menggunakan tutur kata yang lebih baik. “Saat ini sudah pakai selotip ajaib, di beli di Lindetevs Glodok,” ujar Ahok.