RANCAH POST – Di dunia ini pasti ada saja orang yang memiliki kebiasaan aneh. Seperti perempuan satu ini yang berasal dari Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Ya, perempuan bernama Miskaulah ini, meski sempat menjalani terapi, sampai saat ini masih gemar mengkonsumsi ayam hidup-hidup.
Sebenarnya, Miskaulah ini sama seperti manusia normal lainnya, suka mengkonsumsi daging yang sudah matang. Kebiasaan aneh perempuan ini ini sudah dilakoni sejak dirinya masih kecil ketika duduk di bangku kelas V sekolah dasar.
Miskaulah sendiri terlahir dari keluarga kurang mampu. Orangtuanya bekerja bekerja sebagai buruh tani. Jatah makan dirinya hanya satu kali dan itu pun harus berbagi dengan saudaranya yang lain. Miskaulah pun kadang tak makan dalam sehari.
“Waktu kecil saya ikut bekrja di sawah dengan bapak, malamnya bekerja membuat batako. Misalnya saya lapar, orangtua saya hanya menyuruh minum air putih saja,” kata ibu beranak dua itu.
Ketika dirinya merasakan lapar, tak ada makanan yang bisa ia makan. Ia sempat berpikiran untuk makan ubi milik tetangga, namun hal tersebut dilarang orangtuanya. Miskaulah pun kemudian mencari ikan kecil dan kepiting sawah. Begitu mendapatkannya, ia pun memakannya dengan lahap. “Ikan itu masih hidup dan mengeluarkan darah ketika saya makan. Tubuh saya pun jadi tak lemas,” kata dia.
Hampir saban hari hal itu Miskaulah lakukan. Ayahnya yang mengetahui kebiasaan anehnya itu sama sekali tak melarangnya. “Ayah saya hanya berpesan agar saya tidak mengambil hak orang lain,” lanjut dia.
Dari hasil dirinya bekerja, ia pun memperoleh sejumlah uang yang kemudian digunakan untuk membeli ayam. Hanya saja waktu itu masih ayam anakan. Ayam anakan itu ia gigit mentah-mentah, bulunya dicabut dengan gigi dan darahnya dihisap. Dagingnya kemudian dimakan mentah-mentah dan membuatnya ketagihan. “Kalau sehari saja tak makan ayam, pasti lemas. Tapi kalau sudah makan, badan jadi ringan dan enakan,” ucapnya.
Kebiasaan Miskaulah ini pun sempat membuat warga gempar. Namun setelah sekian lama warga pun maklum. Hal yang penting bagi warga adalah Miskaulah tidak membuat warga resah. “Saya tak menyakiti orang lain apalagi mencuri, saya membeli sendiri ayam yang saya makan,” tukas dia.