BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Sama seperti penumpang lainnya, enam orang asal Pangandaran Jawa Barat yang hendak berlibur ke Pulau Tidung Kepulauan Seribu juga menjadi korban dalam kebakaran kapal Zahro Express. Beruntung mereka masih bisa menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.
Sebagaimana dikisahkan Fredy Zakaria (16), ia tengah berada di dek kapal saat penumpang lainnya dilanda kepanikan. Saat itu, waktu memperlihatkan pukul 08.30 WIB atau 20 menit perjalanan selepas kapal berlayar.
Beberapa saat kemudian, penumpang kapal Zahro Express lainnya berteriak memberitahu adanya kebakaran. Asap hitam pekat pun terihat mengepul dari bagian mesin kapal. Ia dan kelima saudaranya juga dilanda kepanikan yang sama seperti penumpang lainnya.
Fredy kemudian berusaha mengumpulkan jaket pelampung untuk tantenya Cucu Rukminingsih (49) dan keempat sepupunya Dendi Setria (14 tahun), Ayu Purwanti (21), Jerri Ismayadi (17), dan Asep Setiadi (12). Mereka kemudian menuju atas kapal dan melihat sejumlah penumpang KM Zahro Express mulai melompat ke laut. “Di atas sudah berdesakan, ada yang kedorng ke laut dan tercebur,” terang Fredy.
Sepupunya, Jerri adalah orang yang pertama melompat ke laut, disusul oleh saudaranya yang lain. Mereka pun terombang-ambing di lautan dan sempat terpisah. Sampai pada akhirnya mereka diselamatkan kapal nelayan dan bisa kembali berkumpul di Pelabuhan Muara Angke dan mendapat perawatan di RS Atma Jaya.
Sementara itu, menurut keterangan Cucu, kondisi kapal Zahro Express saat itu sedang penuh. Bahkan tak semua penumpang kapal mendapat tempat duduk. Ia bersama dengan keluarganya hendak berlibur ke Pulau Tidung selama dua hari setelah sebelumnya membayar melalui travel sebesar Rp345 ribu tiap orangnya.
Sebelum berangkat, di pelabuhan Cucu mengaku membayar Rp12 ribu untuk enam orang sebagai biaya jalan oleh seseorang yang mengaku sebagai nakhoda. “Tapi tiketnya cuma dikasih empat. Saya awalnya sempat takut, tapi pria yang mengaku nakhoda itu bilang bila dirinya adalah nakhodanya. Jadi kami naik kapal itu jam tujuh lebih,” ujar Cucu.