RANCAH POST – Tak kurang dari tiga puluh wanita melakukan pose telanjang. Aksi telanjang itu dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan larangan konten di jejaring sosial Facebook. Aksi para wanita di Kanada ini dilakukan dengan cara menutupi organ intim dengan pita bertuliskan ‘sensor’.
Aksi protes terhadap Facebook ini merupakan inisiatif seorang fotografer, Trina Cary. Cary merasa geram lantaran hasil unggahan foto telanjang miliknya di-banned oleh Facebook.
Punchng.com melansir, Cary sebelumnya menerima informasi dari Facebook jika dirinya dilarang mengakses jejaring media sosial itu selama 7 hari dikarenakan konten tak pantas yang ia unggah. Mendapati hal tersebut, Cary yang geram pun kemudian termotivasi melakukan protes.
Protes yang dilakukan Cary adalah dengan mengajak sejumlah wanita pengguna Facebook untuk bergabung dengannya dalam pemotretan tanpa busana. Rupanya, ajakan itu justru ditanggapi dengan baik oleh netizen. Awalnya hanya membutuhkan tiga orang, tiga puluh perempuan justru ingin berpartisipasi dalam protes itu.
Ketika tiga puluh perempuan sudah didapatkan dan tertarik dengan tawaran itu, Cary pun mengajak mereka ke tambang batu di Kelowna, Kanada, untuk melakukan pemotretan seronok tersebut. Dengan pita hitam yang hanya menutupi payudara dan daerah intim lainnya, para wanita itu terlihat sumringah dengan pose yang santai.
Cary percaya bila foto puluhan wanita telanjang yang indah itu patut diperlihatkan ke seluruh dunia. Ada pesan sederhana dari pemotretan ini yang ditunjukan bagi komunitas Facebook dan pihak-pihak yang selalu melaporkan foto hasil karyanya.
Apakah kamu tak ingin kalau anak-anak kamu menatap foto kamu berdiri kuat dan percaya diri, merangkul kelemahan kamu dan tertawa dengan sekelompok perempuan?