RANCAH POST – Penemuan bom Bintara di salah satu rumah kontrakan yang ada di daerah Bintara Kota Bekasi Jawa Barat rupanya merupakan hasil pengintaian yang dilakukan oleh Tim Detasemen Khusus 88 alias Densus 88. Kabarnya bom Bekasi tersebut hendak diledakan di Istana Negara.
Selain mengamankan bom Bekasi, tiga orang terduga teroris Bekasi masing-masing berinisial AS, NS, dan DYN (Dian Yulia Novi) juga turut diamankan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, terbongkarnya bom Bekasi ini berawal dari Densus 88 yang membuntuti sebuah mobil yang ditumpangi salah satu terguga, NS, dari Solo menuju Jakarta. Sesampainya di Jakarta, NS dan AS kemudian menjemput DYN yang diketahui membawa kardus di Pondok Kopi Jakarta Timur.
Seterusnya, DYN dan NS menuju kantor pos di Bintara dengan maksud mengirimkan kardus tersebut. Ketika kardus itu sudah berada di kantor pos, anggota Densus 88 pun kemudian meminta izin untuk membuka paket yang dikirimkan oleh DYN. Dalam kardus itu, ditemukan pakaian dan surat wasiat DYN yang ditujukan kepada orangtuanya. Isi surat wasiat DYN menyebutkan bahwa dirinya akan melakukan amaliyah.
Selepas dari kantor pos, NS, AS, dan DYN bergerak menuju kontrakan di di Jalan Bintara Jaya 8, Kota Bekasi. Di rumah kontrakan itu, DYN turun sembari membawa ransel hitam dan masuk ke kamar bernomor 104. Adapun NS dan AS kemudian meninggalkan kontrakan itu.
Pembuntutan pun dilanjutkan terhadap mobil yang ditumpangi pelaku bom Bekasi, sampaia akhirnya NS dan AS, pada Sabtu (10/12/2016) sekitar pukul 15.40 WIB, NS dan AS dibekuk di bawah flyover Kalimalang. Penangkapan DYN, terduga bom Bekasi lainnya dilakukan sekitar pukul 15.50 WIB dan ditemukan bom yang sudah jadi dalam ransel berwarna hitam tadi. Rencananya, bom Bekasi itu akan diledakan di Istana Negara ketika serah terima jaga Paspampres.