RANCAH POST – Diperkirakan akan semakin bertambah, korban jiwa dalam gempa di Aceh sudah melebihi 50 orang. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat, jumlah korban tewas dalam gempa Aceh mencapai 52 orang.
Diterangkan Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara BNPB, 50 orang yang tewas berasal dari Pidie Jaya, sedangkan 2 orang lainnya berasal dari Bireun. “Kami khawatir korban akan terus bergerak naik lantaran hingga saat ini masih ada warga yang terjebak dalam reruntuhan bangunan,” kata Sutopo dalam jumpa pers di kantor BNPB, Rabu (7/12/2016) siang tadi.
Tak hanya itu saja, dalam gempa di Aceh yang terjadi Rabu dini hari itu tercatat 73 orang menderita luka berat dan 122 orang lainnya menderita luka ringan.
Masih menurut Sutopo, fokus utama saat ini adalah mencari dan menyelamatkan korban jiwa. Namun demikian, ia belum bisa memperkirakan berapa jumlah korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa di Aceh tersebut.
Ia juga menyebutkan, banyak warga yang enggan ke penampungan sementara dan lebih memilih kembali ke rumah mereka. “Bagi warga yang rumahnya rusak, sudah disediakan tempat pengungsian. Namun masyarakat seringkali enggan mengungsi dan mendirikan tenda di depan rumah mereka,” ujar dia.
Sutopo juga berujar, banyaknya rumah warga yang rusak akibat gempa di Aceh itu lantaran bangunan warga tidak dibangun tahan gempa. Daerah Pidie Jaya, kata dia, merupakan daerah rawan gempa dan berada dalam jalur empa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat. “warga sendiri sudah berpengalaman. Jadi ketika gempa berlangsung, mereka menyelematkan diri ke tempat yang lebih tinggi,” pungkasnya.