RANCAH POST – Gempa di Aceh yang berkekuatan 6,4 SR dirasakan warga Kabupaten Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam. Dari catatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa yang terjadi Rabu (7/12/2016) pagi tersebut berada di 18 kilometer sebelah timur laut Kabupaten Pidie Jaya dengan kedalaman 10 kilometer.
Diterangkan Said Mulyadi, Wakil Bupati Pidie Jaya, gempa Aceh terjadi sebelum waktu shalat Subuh. Saat gempa di Aceh itu terjadi, tak sedikit warga yang tak bisa menyelamatkan diri. “Tewasnya korban itu akibat reruntuhan bangunan baik bangunan rumah maupun ruko yang hancur karena gempa,” ujar Said.
Dengan banyaknya ruko dan rumah yang hancur akibat gempa Aceh, petugas penyelamat juga berusaha menyelamatkan warga yang terjebak dalam reruntuhan bangunan. Said mengatakan, gempa itu dirasakan sangat kuat. “Saya juga sampai terjatuh saat mencoba keluar rumah,” ujar dia,
Sampai informasi ini dihimpun, disebutkan sudah 25 orang yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan dalam gempa Aceh yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya itu. Hal ini sebagaimana diutarakan oleh Puteh A Manaf, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya.
Masih menurut Puteh, relawan terus mencari keberadaan dan melakukan evakuasi terhadap korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan. Pencarian korban pun difokuskan pada bangunan rumah dan pertokoan yang ada di wilayah Pidie Jaya.
Sementara itu, sebagaimana keterangan Royan, relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, selain dalam korban tewas, dalam gempa Aceh itu sejumlah warga ada yang menderita luka ringan dan luka berat akibat tertimpa bangunan yang roboh. Mereka yang menjadi korban gempa di Aceh itu sekarang sudah dirawat di RSUD Pidie Jaya.