RANCAH POST – Sebelumnya, Ganjar Pranowo yang tak lain merupakan Gubernur Jawa Tengah, kini tengah viral di media sosial lantaran foto yang memperlihatkan dirinya tengah tidur di lantai kereta api pada Jum’at (11/11/2016) dini hari kemarin beredar. Dalam foto Ganjar Pranowo tidur di lantai kereta itu, ia terlihat beralaskan selimut dengan posisi tidur miring sembari memakai jaket hitam dan bercelana biru.
Ganjar Pranowo yang juga merupakan orang nomor satu di Jawa Tengah ini, sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun, berangkat dari Stasiun Gambir usai menghadiri acara pembacaan puisi dalam peringatan Hari Pahlawan atas undangan salah satu media. Berangkat pada Kamis malam, Ganjar Pranowo sampai di Stasiun Cilacap pada Jum’at (11/11/2016) pagi sekitar pukul 05.15 WIB.
Dengan beredarnya foto Ganjar Pranowo tidur di lantai kereta itu pun kemudian diklarifikasi oleh PT KAI Daop V Purwokerto. Dari penuturan PT KAI Daop V Purwokerto, pihaknya mempersilahkan jika penumpang tidur di dalam kereta api. “Hanya saja bila tidur di lantai kereta, itu tidak diperbolehkan,” terang Ixfan Hendriwintoko, Manajer Humas Daop V Purwokerto, melalui keterangan tertulis.
Di lantai kereta, sebagai penjelasannya, ada stiker larang tidur di lantai kereta bagi penumpang dan hal ini sudah menjadi peraturan pihak perusahaan. Tidur di lantai kereta sendiri dianggap bisa mengganggu kenyamanan penumpang yang lainnya. “Peraturan itu berlaku bagi semua penumpang, tak terkecuali Pak Ganjar Pranowo,” ucapnya.
Dengan viralnya foto tersebut, PT KAI Daop V Purwokerto justru khawatir akan membuat penumpang lain mempunyai pemikiran bahwa tidur di lantai kereta diperbolehkan. “Akan timbul pemikiran jika tidur di lantai kereta boleh. Padahal hal itu tidak diperbolehkan sebagaimana tidak diperbolehkannya merokok di dalam gerbong dan bordes,” lanjutnya.
Petugas yang saat itu tengah bertugas seharusnya mengingatkan Ganjar Pranowo terkait larangan tersebut. Sanksi akan diterima kru kereta yang tidak melarang penumpang tidur di lantai kereta api. “Kami mengimbau kejadian yang ada hendaknya bisa menjadi pemahaman bagi penumpang lain jika hal tersebut memang tidak diperbolehkan,” tukasnya.