RANCAH POST – Menangnya Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat disambut oleh Pemerintah Israel. Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel meyakini bahwa dirinya dengan Trump bisa bekerja membawa hubungan kedua negara ke level yang lebih tinggi.
“Trump, presiden terpilih, bagi Israel adalah teman sejati. Saya menantikan kerja sama dengannya untuk memajukan keamanan, perdamaian, dan stabilitas di wilayah kami. Saya meyakini bahwa saya dan Trump akan terus memperkuat aliansi antara dua negara dan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Netanyahu, Rabu (9/11/2016), sebagaimana dilansir Reuters.
Donald Trump sendiri, selama masa kampanye berjanji akan menjadi teman dekat bagi Israel. Trump mengindikasikan jika dirinya akan melakukan pendekatan yang berbeda dalam penyelesaian pembangunan Israel di wilayah pendudukan Palestina yang selama ini mendapat kecaman dari Pemerintah Amerika Serikat.
Kini, dengan terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS ke-45, baik pemerintah maupun tokoh politik Israel menagih janji Trump agar segera memenuhi janji mengembalikan kebijakan Amerika Serikat atas Israel, salah satunya adalah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Permintaan tersebut datang usai David Friedman, penasihat Donald Trump untuk Israel dan Timur Tengah menyebutkan kepada Jerusalam Post bahwa Donald Trump akan mewujudkan janji tersebut. “Itu merupakan janji kampanye kami dan kami mempunyai keinginan untuk mewujudkannya. Dengan perspektif yang baru, kita akan melihat ada sebuah perbedaan hubungan antara Amerika dan Israel,” ujar Friedman, dilansir The Guardian, Kamis (10/11/2016).
Sementara itu, Naftali Bennett, tokoh politik sekaligus Menteri Pendidikan Israel berhaluan kanan memberikan saran agar Donald Trump memberi tanda berakhirnya jalan keluar dua negara dan aspirasi bagi Palestina. “Menangnya Trump merupakan kesempatan bagi Israel untuk menarik kembali gagasan Negara Palestina di tengah negara yang akan merugikan keamanan Israel,” ucap Bennett.