RANCAH POST – Bakal ada perubahan drastis di tiap-tiap sekolah yang ada di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, baik tingkat SD maupun SMP. Tak hanya memiliki toilet dalam kelas, fasilitas ibadah pun ada bagi setiap pemeluk agama, muslim maupun non muslim.
Diterangkan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta, dibuatnya ruang ibadah tersebut tak hanya memfasilitasi pelajar yang mayoritas beragama Islam di Purwakarta, melainkan juga memfasilitasi pelajar lainnya yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Seperti halnya palajar Muslim yang melaksanakan ibadah seperti shalat Duha, ruangan yang disediakan bagi umat lainnya pun akan digunakan untuk melaksanakan ritual ibadah masing-masing agama. “Meskipun di sekolah itu hanya ada satu pelajar yang beragama selain Islam, kita akan fasilitasi dan memberi hak yang sama,” ungkap Dedi saat melihat pilot project ruang ibadah SMP Negeri 1 Purwakarta Jawa Barat, Selasa (1/11/2016) kemarin.
Tak hanya ruang ibadah saja yang disiapkan bagi mereka yang non Muslim, pelajar juga akan didampingi oleh guru atau pemuka agama sesuai dengan kepercayaan yang dianut para pelajar itu. Namun demikian, Dedi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan berapa ruang ibadah yang diperlukan, sebab tidak semua sekolah memiliki pelakar yang non Muslim.
“Semua sekolah yang memiliki pelajar dengan aneka ragam agama akan kita siapkan tempat ibadahnya. Meski kita berbeda agama, kita sebenarnya bisa bersatu dan toleran.” katanya.
Di SMP Negeri 1 Purwakarta sendiri, ada beberapa ruang khsus yang diperuntukkan bagi pelajar yang beragama Katholik, Kristen, Hindu, dan Budha. Untuk pelajar Muslim, mereka seperti biasa menggunakan masjid yang sudah ada di lingkungan sekolah.
Di saat jam istirahat tiba, seluruh pelajar mengerjakan ibadah seesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Bila pelajar beragama Islam melaksanakan duha di msjid dan di kelas, pelajar non Islam pun melaksanakan ibadah di ruangan yang sudah dilengkapi dengan aribut keagamaan.
Sementara itu, di SD dan SMP Yos Sudarso, sekolah Kristen yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta yang juga dikunjungi Dedi Mulyadi, sebuah mushola pun dibuat untuk memfasilitasi lima orang siswa yang beragama Islam.