RANCAH POST – Twitter tampaknya kembali mengalami guncangan, dan kini masalah yang mereka hadapi jelas tidak sepele. Pasalnya, berdasarkan laporan dari Business Insider pada hari Selasa (25/10) lalu, Twitter bakan terpaksa harus merumahkan sekitar 8 persen dari seluruh pegawainya, yang jika dihitung bisa mencapai angka 300 orang.
Keputusan ini memang terpaksa harus diambil Twitter, mengingat kondisi finansial perusahaan yang tak kunjung membaik. Dan karena mereka tak bisa mengambil opsi penjualan, maka mau tak mau hal ini harus dilakukan.
Adapun alasan atau penyebab dari masalah ini diduga karena Twitter telah kehilangan banyak modal dalam tahap penjaringan pengguna dan pengembangan bisnisnya. PHK ini sendiri akan diumumkan secara luas pada sekitar pekan depan sebelum laporan keuangan kuartal ketiga dibuka.
Isu ini jelas berdampak buruk bagi sang CEO Twitter Jack Dorsey yang kini tengah berada di bawah tekanan. Banyak pihak yang beranggapan bahwa sang co-founder Twitter tersebut tak mampu mengemban tugas dengan benar, karena ia juga harus disibukan dengan tugas lain dalam memimpin perusahaan lainnya, Square.
Selama Dorsey memimpin tahun lalu, ia hanya melakukan pemutusan hubungan kerja stu kali saja di Twitter. Hal itupun ia lakukan karena jumlah pengguna layanan microblogging tersebut stagnan, kalah dari Facebook yang terus menerus menambah jumlah penggunanya.
Bahkan lebih buruk lagi, kabar ini juga mengungdang rumor lain yang mengatakan jika Twitter akan menjual perusahaannya. Dan tak tanggung-tanggung, calon pembelinya juga adalah raksasa seperti Disney, Salesforce, termasuk Google. Namun sayang, ketiga perusahaan itu juga kabarnya masih belum mengajukan penawarna.