RANCAH POST – Tampilnya Nara Masista di level internasional beberapa hari yang lalu nyata-nyata membuat publik terpukau dan ‘memaksa’ netizen melayangkan pujian setinggi langit kepada diplomat cantik satu ini. Nara Masista Rakhmatia sendiri mewakili Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Ya, Nara Rakhmatia, diplomat perempuan Indonesia berusia 34 tahun ini berhasil menghempaskan tudingan empat perdana menteri dan dua presiden dari enam negara pasifik, yakni Solomon Island, Vanuatu, Nauru, Tonga, Tuvalu dan Marshall Island yang menyebutkan bahwa Indonesia telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua Barat dan Papua.
Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut, keenam pemimpin negara tersebut menyerukan kemerdekaan Papua karena adanya pelanggaran HAM yang dilakukan Indonesia di Papua dan Papua Barat.
Indonesia tidak tinggal diam, melalui diplomat Nara Masista Rakhmatia, pernyataan keenam pemimpin negara itu bernuansa politis, tidak mengerti apa yang menjadi persoalan di Papua dan mencampuri urusan Indonesia. Nara pun melalui pernyataannya menyebutkan bahwa mereka berusaha mengalihkan perhatian dunia terhadap kondisi sosial dan politik yang ada di negerinya sendiri.
Nara Masista Rakhmatia juga menyebutkan bahwa pernyataan mereka didesain untuk mendukung separatis yang selalu menciptakan terror dan menimbulkan rasa tidak aman di Papua. Pernyataan yang disesalkan dan dianggap berbahaya ini dilakukan oleh negara yang menyalahgunakan PBB, termasuk menyalahgunakan sidang umum tahunan PBB.
Menariknya, pernyataan keras itu dilayangkan Nara Masista Rakhmatia yang tak lain sekretaris dua perwakilan tetap RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tanggapan atau jawaban ini hanya dibacakan oleh diplomat junior yang menjadi sebuah tamparan keras diplomatik bagi semua negara pasifik tersebut.
Indonesia sendiri saat ini tengah berusaha membendung sorotan dunia internasional terhadap masalah Papua. Terakhir, Indonesia berhasil menghadang keanggotaan separatis Papua menjadi anggota MSG (Negara Rumpun Malanesia).