RANCAH POST – Kelompok pengawas Peace Now menyebutkan bahwa pemerintah Israel telah menyetujui dibangunnya 285 rumah baru yang akan digunakan sebagai pemukiman orang Yahudi di kawasan Tepi Barat, Palestina.
Di Elkana, 234 unit rumah bakal dibangun. 50 unit lainnya akan dibangun di Beir Arye dan di Givat Zeev serta telah mendapat persetujuan dari pemerintah Israel. Tak hanya itu, di Ofarim juga pemerintah zionis tersebut sudah menyetujui dibangunnya 179 rumah.
Kekhawatiran yang sangat muncul dari Amerika. Sebab hal tersebut bisa mendatangkan dan menumbuhkan ancaman yang serius dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, sejak terjadinya pendudukan wilayah Tepi Barat dan Jerusalem pada tahun 1967, 100 pemukiman yang dibangun Israel telah ditinggali sekitar 570.000 ribu orang Israel. Di bawah hukum internasional sendiri, seluruh pemukiman tersebut dianggap ilegal meski Israel menentangnya.
Selasa (30/8/2016) kemarin, kritik datang dari Nickolay Mladenov, koordinator khusus PBB untuk perdamaian Timur Tengah terkait dibangunnya pemukiman Yahudi tersebut. Namun hal ini malah membuat Israel marah.
Sebagaimana dilansir Tribun Jabar, juru bicara Perdana Menteri Israel, David Keyes mengatakan, Mladenov telah mengabaikan sejarah.
Orang Yahudi sudah berada di Yerusalem, Judea, dan Samaria selama ribuan tahun dan keberadaan mereka tidak menjadi halangan bagi perdamaian.