RANCAH POST – Ironis memang bila kita mendengar kabar bahwa seorang guru justru dihajar oleh orang tua murid lantaran guru SMKN 2 Makassar itu menegur sang siswa yang tidak membawa perlengkapan menggambar dan tidak mengerjakan tugas. Bahkan dengan kurang ajarnya si siswa malah mengatai gurunya dengan kata-kata kasar saat
ditegur guru tersebut.
Berita pemukulan yang dilakukan oleh orang tua dan diikuti pula oleh si anak itu tak hanya menyebar luar si beberapa media, jagat maya pun mendadak berubah riuh dengan adanya kasus pemukulan dengan korban Guru SMKN 2 Makassar tersebut.
Dengan nada kesal, netizen dengan Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto pun tak ketinggalan memposting sebuah status terkait kasus yang membuat sebagian netizen geram itu. Anton memampang 3 buah foto yang memperlihatkan wajah orang tua dan siswa pelaku pemukulan guru SMKN 2 Makassar dan foto yang memperlihatkan baju sang guru yang berwarna putih itu berlumuran darah akibat ulah tak beradab keduanya.
“Dua Bajingan di foto pertama ini lagi terkenal se-Antero Republik, Karena Bapaknya anak ini yang memakai jaket dan sedang menelpon itu, memukuli Guru Sekolah anaknya, Sebelumnya anak ini berteriak sambil menendang pintu dan berteriak “Sundal…!!!” karena dimarahi tidak mengerjakan tugas sekolah. Lalu anak bajingan menelpon
Bapaknya dan Bapaknya bergegas ke sekolah lalu mencari guru yang berbaju putih itu dan memukulinya dengan keras, sampai guru itu berdarah-darah. Gambar terakhir adalah foto anak bajingan itu. Bila negara tak tegas terhadap pelaku pemukulan ini, kita akan menyaksikan kerja guru adalah pekerjaan yang paling beresiko di
Republik kita. Kejadiannya di Makassar,” tulis Anton dalam status yang dipostingnya pada Rabu (10/8/2016) kemarin.
Tak hanya Anton saja yang kesal dengan ulah kedua orang itu, netizen lainnya pun melontarkan hal yang sama dengan nada kesal. Berikut reaksi netizen manakala meliat foto keduanya sebagaimana dihimpun Rancah Post.
“Ini yg kata ahok calon generasi bajingan. Dan terbukti. Anaknya bajingan bapaknya setan. Klop dah. Di tambah lagi negara mmg tdk melindungi dgn hukum yg tegas. Kasus seperti ini akn terus terulang,” komentar Pri Yanka.
Wathan Frestour ikut berkomentar, “Keluarkan saja dan boikot oleh semua sekolah tidak ada yg menerima murid seperti ini!! Seperti kasus2 sebelum nya!! Biarkan saja orang tua yg mengajarkan sendiri!! Bikin rapot semdiri, bikin ijasah sendiri!! Orang tua nya juga bego ini mah..”