RANCAH POST – Saluran televisi berbayar Crime + Investigation akan menayangkan sebuah kisah Kapolsek Penjaringan Krishna Murti ketika melakukan penertiban di Kalijodo, Jakarta Utara pada tahun 2002.
Tayangan itu menjadi bagian dari serial Crime + Investigation: Indonesia episode Cleansing Kalijodo dan diagendakan akan tayang pada tanggal 30 Juli 2016 pukul 19.05 WIB.
Menurut Khrisna, tayangan ini bisa membangun rasa bangga pada polisi di Tanah Air.
“Polisi di Indonesia sama seperti polisi-polisi internasional. Kemampuan kami sama baiknya dengan mereka,” ucap Kombes Krishna, Kamis (21/7/2016).
“Film ini menunjukkan kemampuan dari polisi Indonesia sehingga polisi Indonesia harus merasa bangga,” sambung laki-laki yang sekarang menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya.
Untuk memproduksi film ini, produser Myrna Paramita mengaku telah mendapatkan izin dari pihak kepolisian sebelum melakukan riset dan observasi langsung di kawasan Kalijodo sejak tahun 2015.
Myrna pun menjelaskan alasan kenapa pihaknya tertarik untuk menggarap kisah reka ulang polisi yang tengah memburu pentolan Kalijodo, yakni Abdul Azis alias Daeng Azis.
“Selama ini kan tahunya polisi itu di pinggir jalan. Stigma yang sama seperti dengan orang kebanyakan. Sebenarnya mau lihat polisi Indonesia melakukan apa saja sih selain melakukan hal itu? Apa saja yang dikerjakannya? Makanya saya merisetnya,” kata dia.
Film ‘Cleansing Kalijodo’ merupakan satu dari empat episode yang akan ditayangkan di saluran berbayar tersebut. Tiga film yang lainnya adalah Drug Runner Lover, The Mafia Manager, serta The Cult of The Black Jesus.
Film itu mengisahkan tentang sosok Krishna Murti yang diperankan oleh Ario Bayu, yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan dan harus menertibkan kerusuhan di kawasan kumuh yang dikendalikan oleh Abdul Aziz atau dikenal dengan nama Daeng Aziz yang dimainkan oleh Fauzi Baadila.
Penertiban itu terjadi saat saudara dari sang pentolan Kalijodo itu dibunuh sampai menimbulkan kerusuhan.