RANCAH POST – Rencana kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke acara Halal bi Halal berbalut acara budaya di desa Dadiharja atas undangan Yayasan Simpay Dadiharja pada tanggal 15 Juli mendatang mendapat penolakan dari tokoh terkemuka dari unsur ulama, pesantren serta pemuda di Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.
Dalam surat pernyataan yang ditanda tangani Ketua MUI Rancah, atas nama Tokoh Agama, Masyarakat, Pemuda, Ormas dengan tegas menolak secara tertulis kedatangan Dedi Mulyadi tersebut. Para tokoh setempat khawatir kedatangannya akan merusak tatanan aqidah masyarakat setempat karena disinyalir akan menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Yayasan Simpay sendiri adalah paguyuban warga desa Dadiharja yang berdomisili di kota-kota besar. Jadi, menurut para tokoh di Rancah undangan ini bukan murni dari warga Rancah. Ditakutkan setelah acara ini berjalan kekondusifan warga Rancah akan terganggu.
Dalam sebuah mediasi yang dilaksanakan dengan karang taruna setempat, justru karang taruna Desa Dadiharja sendiri merasa tidak dilibatkan sebagai tuan rumah. Karang taruna setempat hanya dilibatkan sebagai koordinator parkir di lapangan. Malah, perizinan acara tersebut juga diselipkan dalam surat izin turnamen sepakbola.
Sampai sekarang, pihak tokoh masyarakat berusaha akan mediasi dengan panitia acara, namun sampai saat ini pihak panitia belum bisa diajak duduk bersama. Informasi ini telah menjadi berita nasional, karena ada ancaman netizen Rancah yang menolak secara keras kedatangan Bupati Dedi di media sosial.
Namun, bila pun acara tersebut tetap terselenggara, kekondusifan di daerah Rancah akan tetap dijaga. Para tokoh setempat akan tetap menempuh cara-cara yang sesuai budaya dan peraturan yang berlaku.
Terkini, hasil mediasi dengan panitia di Dadiharja tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu, besok selepas shalat Jum’at (15/7), akan dilaksanakan istighosah kubro menolak kedatangan Dedi Mulyadi.