RANCAH POST – Dua puluh tahun lamanya rakyat Indonesia, khususnya warga Muslim dibuat bingung dengan berbedanya jadwal puasa dan idul fithri antara pemerintah dan beberapa ormas Islam.
Untuk tahun 2016 atau 1437 H kali ini, umat Muslim di Indonesia serempak bersama dengan pemerintah menjalankan puasa pada 6 Juni 2016 silam yang ditetapkan melalui sidang isbat. Lantas bagaimana dengan penentuan 1 Syawal 1437 H, akankan umat Islam kembali merayakannya bersamaan atau malah kembali berbeda?
Terkait penentuan 1 Syawal 1437 H, Senin (4/7/2016) sore atau sekitar pukul 17.00 WIB, Kementerian Agama akan kembali melakukan sidang isbat. Sidang isbat yang akan dipimpin oleh Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag ini akan memantau posisi hilal pada 29 Ramadhan 1437 H.
“Sidang isbat penentuan awal Syawal 1437 H akan dilaksanakan sesudah shalat Maghrib dan dilakukan secara tertutup seperti tahun sebelumnya, demikian ujar Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI, melalui keterangan tertulisnya Sabtu (2/7/2016) kemarin.
Dalam sidang isbat penentuan 1 Syawal 1437 H atau lebaran ini metode yang digunakan tetap sama, yaitu metode hisab dan rukyat yang juga digunakan dalam penentuan awal mula bulan hijriyah. Hal ini dilakukan sebagaimana fatwa MUI No. 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan bulan Dzulhijjah.
Dalam fatwa MUI tersebut, sebagaimana diutarakan Lukman, diatur pula kewajiban Kementerian Agama untuk melakukan konsultasi dengan MUI, ormas Islam, dan instansi terkait dalam menentukan ketiga bulan tersebut.
“Dalam fatwa MUI yang selama ini diikuti oleh pemerintah, disebutkan bahwa pemerintah memperoleh kewenangan untuk menentukannya dengan metode hisab dan rukyat. Jadi kedua metode itu sama-sama digunakan,” terangnya.
Lukman pun menambahkan, beberapa petugas di beberapa titik telah disiapkan untuk memantau posisi hilal. Petugas pemantau hilal itu sendiri merupakan petugas yang selama ini sudah terbiasa memantau hilal. “Kesaksian para petugas pemantau hilal ini telah disumpah, mereka melihat hilai atau tidak,” tukasnya.