RANCAH POST – Kasus kriminalisasi yang menyasar guru sebagai pendidik tidak sedikit terjadi. Alih-alih mendidik atau mendisiplinkan siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran, sang guru justru malah dilaporkan ke aparat berwajib lantaran dianggap ‘melanggar’ HAM.
Tidak sedikit dari beberapa guru korban kriminalisasi itu akhirnya dengan terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi meski sebelumnya sudah berusaha mencapai kata sepakat atau jalan damai dengan orang tua anak didiknya tersebut. Miris memang bila mengetahui berita adanya pendidik yang mendisiplinkan anak didiknya tapi malah berakhir di penjara gara-gara dilaporkan oleh orang tua murid, tapi itulah yang terjadi saat ini.
Menyikapi hal tersebut, sebuah foto spanduk yang bertuliskan ‘Pesan dari Pak Guru untuk orang tua murid’, yang berhasil dihimpun Rancah Post dari akun Selamat Pagi Indonesia, sepertinya menjadi sebuah tamparan bagi kita semua betapa mendidik anak itu tidak segampang membalikan telapak tangan.
“ORANG TUA YANG ANAKNYA TIDAK MAU DITEGUR GURU DI SEKOLAH SILAHKAN DIDIK SENDIRI, BIKIN KELAS SENDIRI, BUAT RAPOR DAN IJAZAH SENDIRI,” demikian bunyi spanduk yang diunggah pada 27 Juni 2016 silam, pukul 15.47 WIB tersebut.
Lantas bagamaimanakah netizen menyikapi spanduk yang oleh salah satu netizen disebutkan merupakan aksi para pahlawan tanpa tanda jasa di Pontianak tersebut?
“Setuju skali……jaman dulu skolah,smp biru2 itu betis di cambuk kalau lambat,klo tidak krjakan PR berdiri dgn kaki sebelah smbil pegang kuping smp pulang,klo tdk pake dasi pada hari senin,pasti dijemur smpai slsai upacara,rambut panjang pasti dgundul guru…tp kami tidak pernah berani ngadu ke Orang tua,apalgi aparat,ngadu ke orang tua pasti di Tambahin sakitnya,kata orang tua biar Tobat…!!!klopun orang tua tau sndiri kita habis dhukum pasti smp rumah di tambah lagi hukumannya…meskipun jaman kami keras tp, tp kami tetap bertrima kasih kepada pahlawan yang tampa tanda jasa, karna beliau2lah kami bisa tau baca,tulis,dan mengerti tatak rama dan saling menghargai….,” ujar Yudhi Pard.
Meski demikian, ada pula netizen yang menyebutkan bahwa isi spanduk tersebut tidak sepantasnya dikeluarkan dari para guru yang tugasnya memang mendidik.
“Sgt di sayangkan pernyataan itu di keluarkan dr para guru yg notabene nya pendidik yg di amanat kan oleh negara mencerdaskan anak bangsa memberi contoh yg buruk seakan” mati langkah menangani anak yg nakal, knp ga berinovasi cr metode lain tanpa kekerasan nmn berhasil, udh gt mengkampanyekan pake bak terbuka pantes muridnya pada nge bm org guru jg tdk mendidik hal positif, sungguh miris,” tulis Adi Jav Jeep.