RANCAH POST – Misi Juno NASA kini telah sampai pada hari ke 26, dan project ini sudah berhasil menempuh jarak sekitar 11,1 juta mil (17,8 juta kilometer) dari posisi planet terbesar di Tata Surya kita, Jupiter. Pada malam tanggal 4 Juli mendatang, Juno berencana akan melepas mesin utama selama 35 menit, yang akan menempatkannya ke orbit kutub di sekitar gas raksasa planet Jupiter.
Sebagaimana dikutip dari situs NASA, Planet raksasa Jupiter sendiri terletak di lingkungan dengan radiasi paling keras. Dan Juno telah dirancang khusus untuk bernavigasi di wilayah baru tersebut.
“Saat ini, kami sedang menutup jarak antara kami dan Jupiter sekitar empat mil per detik” ujar Scott Bolton, peneliti utama Juno dari Southwest Research Institute di San Antonio.
Minggu terakhir ini, Tim Misi Juno mengevaluasi kembali setiap bagian dari proses penyisipan orbit Jupiter.
Dua skenario baru telah diidentifikasi untuk kelanjutan misi ini. Yang pertama adalah variasi dalam proses bagaimana Juno akan keluar dari modus-modus pelindung aman jika pesawat ruang angkasa mengalami anomali atau kondisi yang tidak terduga. Dan skenario kedua melibatkan pembaruan perangkat lunak minor.
“Kami berada dalam tes dan review fase terakhir dari urutan penyisipan orbit Jupiter.” kata Rick Nybakken, manajer proyek dari Juno untuk NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California.
Juno sendiri adalah sebuah misi NASA New Frontiers dalam rangka menerbangkan pesawat dari bumi ke planet Jupiter. Juno diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station pada tanggal 5 Agustus 2011 lalu dan dijadwalkan akan tiba pada bulan Juli 2016 di Jupiter. Nantinya, pesawat ruang angkasa Juno tersebut akan ditempatkan di orbit polar untuk mempelajari komposisi Jupiter, medan gravitasi, medan magnet, dan magnetosfer polar.