RANCAH POST – Google Doodle hari ini kembali mengangkat tokoh penting Indonesia, dengan merayakan hari lahir Daeng Soetigna yang ke-108. Dari gambar doodle yang dipajang di laman utama pencarian Google hari ini, sudah pasti bahwa tokoh tersebut adalah sosok seorang seniman, guru sekaligus budayawan yang pantas dihormati.
Hal ini senada dengan gambar doodle yang menampilkan sosok seorang dewasa yang tampak berwibawa sedang memainkan alat musik tradisional Indonesia, Angklung bersama sepasang anak kecil.
Benar saja, sosok tersebut tidak lain adalah Daeng Soetigna, pria kelahiran Garut 13 Mei 1908 yang terkenal sebagai tokoh yang menciptakan Angklung diatonis. Yup, beliau adalah sosok penting bagi perkembangan musik Indonesia, khususnya sangat berjasa dalam membantu mempertahankan salah satu peninggalan budaya nenek moyang kita, yakni Angklung.
Bukan hanya mempertahankan eksistensi Angklung belaka, Daeng juga telah berjasa mengangkat alat musik Angklung ke dunia Internasional, sehingga seluruh dunia mengenali Angklung sebagai alat musik tradisional dari Indonesia.
Perjuangannya ini tentulah tidak mudah, terutama di tengah perkembangan zaman yang terus menggerus keberadaan dari budaya dan tradisi nenek moyang. Dalam perjuangannya ini, Daeng terbilang aktif dalam menggelar berbagai pementasan orkes Angklung di seluruh wilayah Indonesia.
Daeng memulai kariernya pada tahun 1928 silam sebagai seorang guru kesenian. Kemudian pada tahun 1942 kala Jepang menduduki Indonesia, Daeng diangkat sebagai Kepala Sekolah HIS yang kemudian dikenal juga sebagai Sekolah Rakyat kedepannya.
Pada tahun 1950, Daeng berhasil mendirikan sekolahnya sendiri. Ia bahkan sempat mengenyang pendidikan keguruan di Australia dan kembali pulang ke tanah air sebagai konsultan pendidikan untuk pemerintah Indonesia.
Jabatan tinggi, prestasi luar biasa dan berbagai pujian yang datang menghampiri Daeng tidak kelak membuatnya tinggi hati dan lupa daratan. Justru sebaliknya, di tengah kesibukannya yang begitu padat, Daeng masih menyempatkan diri untuk mengajarkan Angklung kepada sekelompok anak sekolah dasar.
Kini, Angklung tidak hanya dikenal sebagai salah satu alat musik tradisional dari Indonesia. Angklung tidak hanya dikenal sebagai sebaris bambu yang bisa bernyanyi. Perjuangan panjang yang dilakukan Daeng Soetigna telah menjadikan Angklung sebagai salah satu icon Indonesia di mata dunia. Angklung kini telah dikenal di seluruh dunia. Dan tidak hanya mampu memainkan musik daerah, berkat kerja keras beliau, Angklung mampu memainkan musik apapun di seluruh dunia.
Jadi, pantaslah rasanya jika sosok seorang Daeng Soetigna dijadikan sebagai tokoh dalam Google Doodle hari ini. Sosoknya yang begitu berjasa dan inspiratif memang patut kita tiru dan teladani. Untuk membawa Indonesia mampu bersinar di mata dunia, tidak hanya di bidang seni belaka, namun di segala macam bidang yang ada. Baik ekonomi, sosial, teknologi dan lain sebagainya.