RANCAH POST – Setelah disandera selama 5 minggu, 10 ABK Kapal Brahma 12 asal Indonesia akhirnya dibebaskan kelompok Abu Sayyaf dan telah kembali dengan selamat ke tanah air dan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Minggu (1/5/2016) malam.
Pembebasan itu sendiri disebut-sebut merupakan hasil negosiasi dan diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia tanpa sepeser pun mengeluarkan uang tebusan sejumlah Rp14 miliar atau sekitar 50 juta peso sebagaimana diminta kelompok Abu Sayyaf guna pembebasan kesepuluh sandera tersebut.
Kepolisian Filipina melaporkan, semua sandera tersebut diantarkan ke rumah Abdusakur Tan Jnr, Gubernur Sulu, Pulau Jolo, dan ditinggalkan begitu saja di depan rumah sang gubernur, Minggu (1/5/2016) kemarin. Mereka adalah Peter Tonson, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputria, Bayu Oktavianto, Reynaldi dan Wendi Raknadian. “Semua sandera itu kemudian disambut dan disuguhi makan. Gubernur kemudian memanggil saya,” kata Junpikar Sitin, Kepala Kepolisian Jolo.
Setibanya di Indonesia, kini mereka menjalani medical check up di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darata (RSPAD) Gaot Subroto. Belum ada keterangan resmi terkait kondisi para mantan sandera kelompok afiliasi ISIS tersebut. “Semua mantan sandera yang datang langsung dibawa masuk ke ruang medical check up, katanya mau menjalani tes kesehatan,” ujar seorang petugas RSPAD Gatot Subroto, Senin (2/5/2016).