RANCAH POST – Google Doodle Hari Ini Turut Meriahkan Hari Kartini. Wanita Indonesia sudah pasti ingat bahwa hari ini adalah Hari Kartini atau hari lahir Kartini ke-137. Sosok yang dikenal sebagai RA Kartini dan menjadi simbol kehormatan wanita Indonesia, yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk dapat berjuang dan membela negara bersama kaum pria dalam satu barisan yang sama. Dan hari ini, Google Indonesia turut mengapresiasi hari lahir Kartini dengan memajang foto ibu Kartini sebagai Google Doodle hari ini.
Yap, sosok ibu kita Kartini yang mengajarkan pentingnya emansipasi wanita, mengajarkan hak kepada wanita Indonesia. Hak untuk bahagia, hak untuk berbakti pada negara dan keluarga serta hak untuk dapat berdiri tegak menghadapi kemajuan zaman.
RA Kartini lagir pada tanggal 21 Apil 1879 silam. Ia dilahirkan di tengah keluarga priyayi, kelas bangsawan di Jawa. Sehingga berbeda dengan kaum wanita kala itu, ia diizinkan bersekolah hingga usia 12 tahun. Selepas itu, ia harus kembali tinggal di rumah karena dianggap telah cukup umur untuk dipingit atau dinikahi.
Nah, pengalaman bersekolah yang singkat ini rupanya tidak pernah sia-sia. Kartini dengan tekun dan rajin, serta berbekal kemahirannya dalam berbahasa Belanda tidak pernah berhenti belajar. Ia juga sering kali berkirim surat dengan temannya yang berasal dari belanda. Dengan membaca majalah, koran dan buku dari luar negeri, Kartini muda mulai sadar betapa rendahnya status sosial wanita Indonesia kala itu. Dan hal inilah yang mendorong keinginan kuat Kartini untuk memajukan perempuan Indonesia.
Ia juga sering kali mengirimkan surat yang berisi keluhan atas apa yang terjadi dengan wanita Indonesia saat itu. Beberapa hal yang paling disoroti oleh Kartini adalah kebebasan dalam belajar yang memang sangat ia impikan. Ia berharap jika hal ini bisa membantunya mendapatkan dukungan dari luar Indonesia, untuk bisa memajukan kaum perempuan Indonesia.
Sebenarnya, ayah Kartini sendiri merupakan sosok yang berfikiran maki. Ia mau menyekolahkan anak-anak perempuannya, meski hanya sampa usia 12 tahun saja. Namun sang ayah tetap melarang keinginan Kartini untuk melanjutkan sekolah di Belanda. Sebagai gantinya, sang ayah mengizinkan Kartini untuk melanjutkans ekolah kedokteran di Betawi.
Namun tampaknya takdir berkehendak lain. Rencana tersebut tidak pernah terwujud, karena saat usia Kartini menginjak 24 tahun, tepatnya pada tahun 1903, ia menikah dengan seorang Bupati Rembang, KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Namun beruntungnya, karena Kartini mendapatkan suami yang baik yang mendukung keinginan dan cita-citanya dalam memajukan kaum perempuan nusantara.
Kartini bahkan diizinkan untuk membuka sekolah wanita di sebelah pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang. Sang suami jugalah yang mendorong Kartini untuk membukukan surat-surat yang ditulisnya, dalam sebuah buku legendaris di Indonesia yang kita kenal saat ini dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang yang menjadi salah satu warisan berharga untuk kaum perempuan Indonesia.
Sayang, ibu Kartini tidak dapat berjuang lebih lama dalam mengangkat derajat wanita Indonesia. Beliau wafat pada usia 25 tahun, pada tahun 1904 tepat setahun setelah menikah. Ibu Kartini meninggal setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya.
Dan pada hari Kartini ini, Google Indonesia mengapresiasi perjuangan wanita hebat kebanggaan Indonesia tersebut dalam bentuk Google Doodle hari ini.