BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Setelah sebelumnya membajak sebuah kapal dan menyandera kesepuluh awak kapalnya, kelompok teroris Abu Sayyaf kembali membajak dua kapal yang dalam perjalanan dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan. Dalam insiden tersebut, empat orang awak kapal dikabarkan berhasil disandera kelompok Abu Sayyaf.
Dari keempat awak kapal yang disandera Abu Sayyaf pada Jum’at (15/4/2016) lalu itu, ada nama Dede Irfan Hilmi (26). Rupanya pemuda lulusan akademi pelayaran yang bekerja di PT. Global Batu Batubara Kalimantan itu tak lain adalah warga Dusun Cisempu, RT. 08 RW. 03, Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kabar disanderanya Dede sendiri telah diterima oleh pihak keluarga. Sang ayah, Ono Suharno, terpukul dengan kabar anaknya yang mejadi korban penyanderaan Abu Sayyaf. “Kabar disanderanya Dede kami terima hari Sabtu (16/4/2016). Seseorang yang mengatasnamakan perusahaan di mana Dede bekerja memberitahu kami melalui telepon kalau Dede diculik teroris saat melaut. Pihak perusahaan juga berjanji akan membebaskan para awak yang disandera,” ungkap Ono, Selasa (19/4/2016).
Ono juga menceritakan, sebelum anaknya menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf, ia sempat pulang lantaran neneknya meninggal dunia sekaligus pamit hendak berlayar ke Filipina. “Sesampainya di Kalimantan, Dede menelpon saya dan meminta do’a agar selamat dalam perjalanan menuju Filipina,” lanjut Ono.
Sebagaiman dilansir Harapan Rakyat, Dede mulai bekerja di perusahaan tersebut pada tahun 2013 setelah lulus dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang. Ia dikenal sebagai anak yang pintar dan mempunyai karir yang bagus di perusahaan tempat ia bekerja.