RANCAH POST – Tragis! Itulah satu kata yang dialami Gede Pasek, Kamis (7/4/2016) kemarin. Ia ditemukan terkapar bersimbah darah dengan luka robek pada tangan, leher, dan bagian tubuh lainnya. Gede Pasek kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bangli sekitar pukul 17.10 WITA. Tiba di rumah sakit, keluarga Gede Pasek nampak histeris melihat kondisinya yang mengenaskan itu. Namun kondisi Gede Pasek yang semakin kritis mengharuskannya dirujuk ke RSUP Sanglah.
Dari informasi disebutkan bahwa Gede Pasek menjadi korban pengeroyokan beberapa orang. Tidak jelas bagaimana kronologis dan hal yang menjadi pemicu dikeroyoknya Gede Pasek, yang jelas kasus pengeroyokan ini terjadi di ruas jalan menuju kawasan Balik Bukit, Dusun Ulun Danu, Songan, Kintamani, Bali. Pasca insiden pengeroyokan yang menggegerkan warga tersebut, satu orang yang diduga pelaku pengeroyokan menyerahkan diri dengan membawa senjata tajam yang digunakan untuk mengeroyok Gede Pasek ke Polres Bangli.
Iptu. I Ketut Purnawan, KBO. Reskrim Polres Bangli melalui AKP. Yana Jaya Widya, Kasat Reskrim Polres Bangli menuturkan, salah satu pelaku yang menyerahkan diri berinisial I Komang KW. “Laporannya baru kita terima. Memang salah satu pelaku datang untuk menyerahkan diri, tapi baik kronologis maupun motifnya belum kita ketahui secara pasti,” ucapnya.
Masih menurutnya, dari keterangan salah satu pelaku, I Komang KW, penyebab pengeroyokan yang menggunakan senjata tajam itu terjadi saat dirinya bersama dengan temannya berulang kali terjatuh dari motor yang dikendarainya di ruas jalan menuju kawasan Balik Bukit, Dusun Ulun Danu. “Saat terjatuh itulah, pelaku mengaku disoraki oleh warga, ketegangan pun sempat terjadi. Setelah pelaku kembali ke rumahnya, ia pun mengambil senjata tajam,” terangnya.
Gede Pasek, pria berusia 34 tahun itu akhirnya menghembuskan napas terakhirnya akibat parahnya luka sabetan senjata tajam dan kondisinya yang kritis. Selanjutnya, untuk kepentingan penyelidikan korban akan diotopsi.