RACAH POST – Setelah ledakan bom bunuh diri terjadi di Brussels dan meimbulkan banyak korban jiwa, kali ini giliran Lahore, Pakistan, mengalami hal yang sama, sebuah bom bunuh diri meledak di taman kota terbesar di Lahore, Gulshan e Iqbal dan menewaskan sedikitnya 65 orang, Minggu (27/3/2016). Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak yang saat itu tengah menikmati libur akhir pekan yang berbarengan dengan paskah di sebuah taman.
Salah satu kelompok Taliban yang ada di Pakistan, Jamaatul Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang juga ikut melukai 300 orang lainnya tersebut. Kelompok ini pun mengatakan bom tersebut sengaja diledakan untuk menyasar umat Kristen.
“Saya ada di dekat roller coaster saat bom itu meledak. Setelah itu muncul api dan orang-orang berusaha menyelamatkan diri dengan menghancurkan pagar dekat gerbang, saat itu taman penuh sesak dengan orang-orang,” kata Usman Ghani, bocah yang selamat dalam serangan tersebut, dilansir The New York Times.
Sementara itu, juru bicara Jamaatul Ahrar, kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut menyebutkan, bom tersebut merupakan pesan bahwa Jamaatul Ahrar tidak bisa dihalangi pemerintah, termasuk di Lahore, kota basis politik Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Terhitung sejak 2014, Jamaatul Ahrar berulang mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas beberapa serangan besar. Dalam melancarkan aksinya, mereka menyasar tentara, polisi, dan kepentingan-kepentingan barat yang ada di Pakistan. Kelompok ini bersama dengan sekutunya juga menyasar umat Kristen dan umat agama minoritas lainnya.