RANCAH POST – Tidak banyak dari kalangan umat islam di dunia yang mengetahui tragedi menyedihkan pada bulan Maret ini, tepatnya pada 3 Maret 1924 atau sekitar 92 tahun silam. Kejadian ini seolah-olah sengaja ditutupi supaya umat islam tidak mengetahui tragedi apa yang terjadi sebenarnya.
Tragedi menyedihkan ini adalah masa keruntuhan dan penghapusan institusi Khilafah di Turki, yang merupakan institusi pelindung umat Islam dan pelaksana penerapan syariah islam keseluruh penjuru dunia. Oleh karena itu Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjar mengadakan acara Halqoh Islam dan Peradaban dengan tema, “Keruntuhan Khilafah, Moment Kebangkitan Umat“.
Menurut Ketua HTI DPD II Kota Banjar Ust Yamin Rohaemin dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bukan untuk meratapi dan juga bukan untuk merayakan, tapi acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada kaum muslim bahwa umat islam pada saat itu mengalami tragedi kesedihan yang sangat karena institusi pelindung umat islam dihapuskan.
“Tujuan mengangkat tema ini, karena keruntuhan Kilafah pada 3 maret 1924 bertepatan 28 Rajab 1342 H, membuat umat islam tidak punya institusi dan umat islam mengalami penderitaan yang sangat, sehingga acara ini bukan untuk meratapi dan juga bukan memperingati, tetapi kita ingin mengingatkan umat islam bahwa kejadian itu sangat menyakitkan,” jelas Ust Yamin dalam sambutanya.
Acara ini diselenggarakan pada hari Ahad, 6 Maret 2016 di Gedung Dakwah Kota Banjar dengan menampilkan pemateri tunggal Ust. Tasudin yang merupakan Aktivis HTI Kota Banjar. Ust Tasudin memaparkan secara gambling tentang khilafah yang dihubungkan dengan tragedi keruntuhan khilafah pada 3 maret 1924. Menurutnya Khilafah adalah Kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.
“Khilafah menurut makna bahasa merupakan mashdar dari fi’il madhi khalafa, yang berarti menggantikan atau menempati tempatnya, atau khalîfah adalah orang yang mengantikan orang sebelumnya. Jamaknya, khalâ’if atau khulafâ’ sehingga makna syarinya adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia,” jelas Ust Tasudin.
Acara yang dihadiri sekitar 350 peserta halqoh islam dan peradaban dimulai tepat waktu pada pukul 08.00 WIB dengan dimulai penayangan film detik-detik keruntuhan khilafah. Pemateri juga menjelaskan bahwa inti dari khilafah adalah kesatuan umat islam atau ukhuwah, juga penerapan hukum-hukum Allah atau syariah dan penyebaran islam kepenjuru dunia atau dakwah.
“Esensi dari Khilafah adalah Ukhuwah, syariah dan dakwah, dengan ukhuwah merupakan kesatuan umat ilsam , dengan syariah merupakan penerapan hukum-hukum islam dan dakwah merupakan penyebaran ajaran islam keseluruh penjuru dunia.”
Ust. Tasudin juga menjelakan bahwa ketika khilafah dihapuskan dan tidak ada lagi maka penderitaan kaum muslimin semakin menjadi-jadi, laksana anak ayang yang kehilangan induknya sehingga muncul berbagai macam penderitaan karena tidak ada yang melindungi kaum muslimin, adapun benang merah kekalahan umat islam diantaranya adalah karena terjadinya Kontaminasi Pemikiran, Pengabaian Bahasa Arab, Surutnya Ijtihad, Kendurnya Jihad, Redupnya Daulah Khilafah, Lepasnya Bumi Islam, sehingga umat islam harus bangkit dan mengembalikan kembali kekuasan kaum muslimin yang akan menjadi mercusuar dakwah dan pelindung ummat yang sedang menderita.
“Tragedi kehancuran khilafah harus sampai pada proses meningkatkan taraf berpikir umat akan kesadarannya terhadap pentingnya Islam diterapkan secara kaafah dan pentingnya khilafah sebagai institusi resmi kaum muslimin, juga kaum muslimin harus membangun kesadaran politik Islam, mendirikan gerakan politik Islam”.
Selaras dengan pemateri, salah seorang Tokoh masyarakat dari Langensari Ust. Tatang yang juga hadir pada acara Halqoh ini menyampaikan bahwa Allah akan menolong hamba-hambanya yang menolong agama Allah, seperti Allah menolong para nabi yang memperjuangkan agama Allah seperti nabi Ibrahim ditolong dari panasnya api, nabi musa ditolong dari dahsyatnya serangan fir’aun dan air laut, nabi Nuh ditolong Allah dari dahsyatnya banjir, termasuk kepada pejuang syariah dan khilafah insyaalloh akan ditolong Allah.
“Allah akan menolong hamba-hambanya yang menolong agama Allah, seperti Allah menolong para nabi yang memperjuangkan agama Allah, termasuk kepada pejuang syariah dan khilafah insyaalloh akan ditolong Allah” tegas Ust Tatang sambil berapi-api.
Diakhir acara Ust. Tasudin menegaskan bahwa Khilafah adalah kewajiban dari Allah SWT, saat ini tidak ada khilafah maka malapetaka terjadi, Islam tersudutkan dan terfitnah, Allah dan rosulnya menggambarkan bahwa khilafah akan tegak, maka mari bersama-sama menyongsong tegaknya khilafah, dengan metode yang telah Rosululloh SWT tegakkan.
Acara yang diakhiri dengan sesi tanya jawab, berjalan dengan lancar dan ditutup dengan bacaan do’a yang dipimpin oleh Ust. Herry Abu Rizqy sebagai ketua lazanah Khus Ulama HTI Banjar. [ZA. HTI Infokom]